Mohon tunggu...
Rafli Al Kautsar
Rafli Al Kautsar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang sedang menempuh jalan cahaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Andil Besar Tokoh Muslim yang Mempengaruhi Dunia Penerbangan

26 Maret 2024   04:56 Diperbarui: 26 Maret 2024   05:23 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia penerbangan yang saat ini kita temui semakin pesat perkembangannya, yang awalnya dari pesawat menjadi banyak jenis kembangannya seperti helicopter dan drone. Namun, darimana sebenarnya asal muasal pesawat terbang diciptakan? Banyak yang mengira pesawat terbang awal mula diciptakan oleh dunia barat, yaitu oleh Orville Wright dan Wilbur Wright. Mereka adalah saudara kandung yang berasal dari Amerika Serikat yang menciptakan pesawat terbang bermesin pertama di dunia.

Pernahkah kita ketahui bahwa sebenarnya kesuksesan dunia penerbangan tidak lain adalah dari jasa seorang tokoh muslim, yaitu yang bernama Abu al-Qasim 'Abbas bin Firnas bin Wardus, atau biasa disebut Abbas Ibnu Firnas, adalah seorang cendekiawan sekaligus ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh saat itu. Beliau menggeluti keilmuan yang berbasis sains seperti fisika, matematika, astronomi, serta aerodinamika. Abbas Ibnu Firnas lahir pada tahun 810 Masehi di Ronda, Malaga, pada masa kekhalifahan Umayyah di Andalusia atau yang kita sebut sekarang sebagai Spanyol. Andalusia merupakan satu-satunya wilayah Eropa yang memiliki kekhalifahan Islam.

Ibnu Firnas mencoba penerbangan pertamanya menggunakan alat terbang sederhana dengan rangka yang dilengkapi sayap  pada tahun 852 Masehi. Ibnu Firnas berkali-kali melakukan percobaan, pernah dalam suatu percobaan ia melompat dari tempat yang tinggi dengan menggunakan alat terbang sederhana yang terbuat dari rangka yang direntangkan dengan kain dan bulu burung. Abbas Ibnu Firnas berhasil menerbangkan eksperimen sederhananya di udara, dengan waktu terbang sekitar 10 menit, yang kemudian jatuh dan terluka yang menyebabkan ia patah tulang punggung. Dalam sakitnya, Ibnu Firnas menyadari bahwa banyak yang masih perlu disempurnakan khususnya di bagian ekor. Karena tidak tahan dengan penyakitnya, Ibnu Firnas pun meninggal pada tahun 887 M di Cordoba, Spanyol.

Umat muslim patutnya perlu berbangga dan mengambil inspirasi dari beliau karena eksperimen-eksperimen beliau menjadi dasar panduan dalam pengembangan pesawat oleh ilmuwan barat pada akhir abad ke-20 yang sampai saat ini kita rasakan betapa canggihnya dunia penerbangan yang awalnya hanya bisa mengangkut satu orang dengan pengendali atau pilot hingga bisa mengangkut ratusan orang dengan jarak tempuh yang panjang dan waktu yang singkat. Tidak sampai di situ, drone yang awalnya hanya bisa membawa kamera sekarang bisa membawa manusia tanpa pilot yang biasa disebut Taksi Drone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun