Pertumbuhan ekonomi, sekaligus menciptakan kemajuan material, tidak selalu sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak jarang masyarakat mengalami pertumbuhan ekonomi namun masih menghadapi tantangan seperti ketidakamanan pekerjaan, terbatasnya akses ke layanan pendidikan dan kesehatan, serta kurangnya perlindungan sosial. Terlalu banyak fokus pada ekonomi dapat menyebabkan pengabaian kesejahteraan sosial yang lebih komprehensif.
6. Stres psikologis dan ketidakbahagiaan:
Kondisi sosial ekonomi seringkali menimbulkan harapan yang tinggi akan kesuksesan finansial dan materi. Tekanan untuk memenuhi standar tersebut dapat menimbulkan tekanan psikologis yang berat, karena individu selalu merasa perlu bersaing dan mencapai tujuan ekonomi tertentu. Akibatnya, tingkat ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan hidup dapat meningkat, karena kesuksesan ekonomi tidak selalu menghasilkan kebahagiaan batin.
7. Pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan:
Penting untuk diingat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak terkendali dan tidak berkelanjutan dapat menyebabkan masalah jangka panjang. Eksploitasi berlebihan dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terbatas untuk pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya, degradasi lingkungan dan mengancam masa depan generasi mendatang.
Dalam penilaian sosial ekonomi, penting agar masyarakat dan pemangku kepentingan mengambil pendekatan yang seimbang dan berwawasan ke depan. Ini termasuk pemahaman menyeluruh tentang kontraindikasi sosial ekonomi dan cara mengatasinya. Kebijakan yang menitikberatkan pada inklusivitas, keseimbangan dimensi ekonomi dan sosial, serta melestarikan nilai-nilai budaya dan lingkungan harus diutamakan untuk mencegah kemungkinan konsekuensi negatif jangka panjang yang disebabkan oleh kebija kan sosial ekonomi yang tidak seimbang. .
https://eprints.umm.ac.id/41937/3/BAB%202.pdf
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/19/02000061/dampak-negatif-globalisasi-di-berbagai-bidang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H