Mohon tunggu...
Rafli Abdillah
Rafli Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa di INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDOTHUL ULAMA TUBAN

Saya seorang remaja yang memiliki hobi ngopi sambil membicarakan topik topik yang lagi rame di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Di Balik Kelas

19 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aldi, anak berusia 12 tahun dari desa kecil di pinggiran kota. Ayahnya bekerja sebagai petani, sedangkan ibunya menjual makanan kaki lima. Meskipun hidup sederhana, Aldi memiliki mimpi besar: menjadi insinyur teknologi.

Setiap hari, Aldi berjalan kaki 5 kilometer ke sekolah. Ia selalu membawa buku-buku bekas yang dibelinya dari pasar loak. Buku-buku itu menjadi sumber inspirasi baginya. Aldi sangat tertarik dengan teknologi dan ingin menciptakan sesuatu yang bisa membantu masyarakat.

Namun, tidak semua orang percaya pada kemampuan Aldi. Guru-gurunya sering meragukan kemampuan Aldi karena latar belakang keluarganya. Teman-temannya juga sering mengejeknya. "Kamu hanya anak petani, apa bisa menjadi insinyur?" katanya.

Aldi tidak menyerah. Ia terus belajar dan berlatih. Ia membuat proyek-proyek sederhana dari bahan-bahan bekas. Ia juga mencari informasi tentang teknologi terbaru di internet.

Suatu hari, Aldi mendengar tentang kompetisi robotika nasional. Ia ingin mengikuti kompetisi itu, tetapi tidak memiliki biaya. Aldi memutuskan untuk membuat robot sendiri dari bahan-bahan bekas. Ia bekerja keras selama berbulan-bulan.

Hari kompetisi tiba. Aldi sangat gugup, tetapi ia tidak menyerah. Ia mempresentasikan robotnya di depan juri. Robot Aldi berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan meraih juara pertama.

Kemenangan Aldi membuatnya menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Mereka menyadari bahwa kemampuan Aldi tidak ditentukan oleh latar belakang keluarganya. Aldi membuktikan bahwa mimpi bisa diwujudkan dengan kerja keras dan pantang menyerah.

Aldi melanjutkan studinya di universitas terkemuka dan menjadi insinyur teknologi yang sukses. Ia tidak lupa akan asal-usulnya dan terus membantu masyarakat desanya.

Mimpi Aldi menjadi kenyataan, dan ia menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Pesan Moral

1. Jangan menyerah pada kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun