Mohon tunggu...
Rafli Abdul Rasyid
Rafli Abdul Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Pegawai Swasta

Saya adalah seorang Mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Universitas Potensi Utama, Mahasiswa Prodi Manajemen, dan pegawai aktif di perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan kelapa sawit di PT MUSIM MAS.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenaikan Pajak 12%. Dampak Positif dan Negatif, Barang yang Terkena Pajak, dan Solusi bagi Masyarakat

29 Desember 2024   08:22 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:29 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, beberapa barang dan jasa dikecualikan dari PPN karena merupakan kebutuhan dasar atau memiliki nilai strategis, seperti:

Bahan Pokok: Beras, jagung, sagu, daging, telur, dan garam.
Jasa Kesehatan: Pelayanan dokter, rumah sakit, dan obat-obatan esensial.
Jasa Pendidikan: Sekolah formal, pelatihan kejuruan, dan kursus tertentu.

Strategi Masyarakat Menghadapi Kenaikan PPN

  • Mengelola Keuangan dengan Lebih Bijak

Membuat anggaran bulanan untuk kebutuhan pokok dan menghindari pembelian barang yang tidak mendesak dapat membantu masyarakat beradaptasi

  • Memanfaatkan Diskon dan Promosi

Berbelanja saat ada diskon atau memanfaatkan promo online dapat menekan pengeluaran.

  • Berbelanja Produk Lokal

Barang lokal sering kali lebih murah daripada barang impor, terutama dengan kenaikan PPN. Mendukung produk lokal juga membantu ekonomi domestik.

  • Meningkatkan Literasi Keuangan

Masyarakat perlu memahami cara mengelola uang, menabung, dan berinvestasi untuk menghadapi tantangan ekonomi.

  • Mengurangi Konsumsi yang Tidak Penting

Mengurangi pembelian barang sekunder atau barang mewah yang dikenai PPN dapat membantu mengurangi beban pengeluaran.

  • Mencari Pendapatan Tambahan

Mengembangkan keterampilan baru atau menjalankan usaha kecil dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan.

Kesimpulan

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% merupakan kebijakan penting untuk meningkatkan pendapatan negara dan mendukung pembangunan nasional. Namun, dampak negatifnya, seperti inflasi dan penurunan daya beli, perlu diantisipasi dengan kebijakan pendukung dari pemerintah, seperti bantuan sosial dan subsidi. Masyarakat juga harus beradaptasi dengan mengelola keuangan secara bijak dan mengurangi konsumsi barang yang tidak penting.

Sumber

Direktorat Jenderal Pajak. (2022). "Dampak Positif Kenaikan Tarif PPN". pajak.go.id.
Kompas. (2023). "Kenaikan PPN 12 Persen, Kebijakan Adil atau Beban Tambahan?". kompas.id.
Kumparan. (2023). "Respon Masyarakat terhadap Kenaikan PPN". kumparan.com.
BBC Indonesia. (2023). "PPN 12% dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi". bbc.com.
Kementerian Keuangan RI. (2023). "Perubahan Tarif PPN". kemenkeu.go.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun