Mohon tunggu...
Rafly
Rafly Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

HALO nama saya adalah Muhammad rafly dwi saputra bisa dipanggil rafly saya adalah mahasiswa dari UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN jurusan geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kumpulan Berita Bencana Banjir di Kota Langsa pada Tahun 2022-2024 dengan Metode Framing Teks

25 Maret 2024   10:02 Diperbarui: 25 Maret 2024   10:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Kota Langsa adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini merupakan bagian dari wilayah metropolitan Aceh dan terletak sekitar 30 km sebelah timur ibu kota provinsi, Banda Aceh. Kota Langsa memiliki luas sekitar 262,71 km dan pada tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sekitar 170.042 jiwa. Kota ini terdiri dari beberapa kecamatan dan desa, dan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Salah satu ciri khas Kota Langsa adalah adanya Sungai Krueng Langsa yang melintasi kota ini, namun juga menjadi penyebab banjir di musim hujan.

Urutan Pembuatan Framing Teks :

"(1)Title News,(2)Date,(3)Time,(4)Media,and (5)Explanation"


1.BPBD: 5.318 jiwa terdampak banjir di Langsa,21 Oktober 2022,18:40 WIB,www.antaranews.com

sebanyak 5.318 jiwa dari 1.750 keluarga terdampak banjir di Kota Langsa, Aceh, akibat hujan yang terjadi dalam sehari terakhir. Kepala Pelaksana BPBD Kota Langsa, Nursal Saputra, menyatakan bahwa ribuan warga yang terdampak banjir tersebar di 13 desa atau gampong. Banjir tersebut disebabkan oleh hujan yang melanda Kota Langsa dalam sehari terakhir, dengan ketinggian air yang bervariasi hingga setinggi orang dewasa.

Di Kecamatan Langsa Baro, masyarakat terdampak banjir terutama berasal dari Desa Paya Bujuk Seulemak sebanyak 3.450 jiwa dari 1.150 keluarga, Desa Karang Anyar 623 jiwa dari 200 keluarga, dan Desa Lengkong sebanyak 1.245 jiwa dari 400 keluarga. Sedangkan di Kecamatan Langsa Timur, seperti Desa Teungoh, Desa Alue Beurawe, Desa Blang, Desa Jawa, Desa Blang Paseh, Desa Tualang Teungoh, Pekan Langsa, Blang Seunibong, Desa Matang Seulimeng, dan Desa Alue Dua Bakaran Bate masih dalam pendataan.

BPBD Kota Langsa dan petugas di lapangan terus melakukan pendataan warga terdampak banjir dan mengevakuasi mereka yang terjebak. Tim gabungan juga dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak.

Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, mengatakan bahwa personel kepolisian turut dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak banjir dan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok. Banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Langsa, sehingga tim kepolisian terus bergerak mengevakuasi warga terdampak dan membantu menyelamatkan barang-barang masyarakat.

2.Hujan Lebat Terjang Kota Langsa, Ribuan Rumah Terendam Banjir,23 Okt 2022,09:23 WIB,bnpb.go.id,

Berita tersebut melaporkan bahwa hujan lebat telah menerjang Kota Langsa, Provinsi Aceh pada Kamis (20/10) pukul 21.30 WIB, menyebabkan ribuan rumah warga terendam banjir. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat bahwa sebanyak 4.101 rumah terendam dengan tinggi muka air mencapai 100 sentimeter.

BPBD Kota Langsa melaporkan bahwa puluhan gampong atau desa terdampak banjir, termasuk diantaranya Gp. Teungoh, Gp. Alue Beurawe, Gp. Blang, Gp. Jawa, Gp. Blang Paseh, Gp. Tualang Teungoh, Gp. Pekan Langsa, dan Gp. Blang Senibong di Kecamatan Langsa Kota. Sementara itu, di Kecamatan Langsa Barat terdapat Gp. Matang Seulimeng dan Gp. Alue Dua Bakaran Batee, serta Gp. Pb. Seulemak, Gp. Karang Ayer, dan Gp. Lengkong di Kecamatan Langsa Baro. Di Kecamatan Langsa Timur, terdapat Gp. Simpang Wie.

BPBD Kota Langsa telah melakukan pemantauan dan evakuasi terhadap warga terdampak. Sebuah lansia yang lumpuh berhasil dievakuasi dan mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Saat ini, banjir berangsur surut namun hujan ringan masih terjadi di beberapa wilayah terdampak. BPBD Kota Langsa terus melakukan pemantauan lanjutan dan mengimbau warga untuk waspada terhadap peningkatan debit air.

Selain Kota Langsa, hujan lebat juga menyebabkan banjir di Kabupaten Aceh Jaya dengan 124 rumah terendam, serta di Kabupaten Aceh Timur dengan 43 rumah terendam dan 55 jiwa mengungsi. Peringatan dini BMKG juga telah dikeluarkan untuk wilayah-wilayah di Aceh yang berpotensi mengalami hujan sedang-lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem.

3.BMKG: Curah Hujan Minim di Sebagian Aceh Dalam Tiga Hari ke Depan Sabtu, 24 Februari 2024,13:15 WIB,aceh.tribunnews.com,

BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara memprediksi cuaca cerah berawan di sebagian Aceh selama tiga hari ke depan. Pada Minggu (25/2/2024) hingga Selasa (27/2/2024), wilayah Bener Meriah, Bireuen, dan Langsa diprediksi berawan, sementara Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Timur diprediksi cerah berawan.Suhu di Bener Meriah diperkirakan berkisar 16-29 derajat Celsius, sementara di wilayah Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen suhunya diperkirakan berkisar 24-32 derajat Celsius.


4.Data Sementara BPBD Kota Langsa, 844 Rumah Terendam Air Luapan Krueng Langsa,Senin, 25 Desember 2023,15:58 WIB,aceh.tribunnews.com

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa melaporkan bahwa hingga menjelang sore, Senin (25/12/2023), air luapan DAS Krueng Langsa masih menggenangi permukiman sejumlah gampong di wilayah Kota Langsa. Data sementara menunjukkan bahwa 844 kepala keluarga dari 9 gampong tergenang banjir. Kalak BPBD Kota Langsa, Nursal Saputra, menyebutkan bahwa di Kecamatan Langsa Baro, terdapat 5 kepala keluarga yang rumahnya terendam, sementara di Kecamatan Langsa Lama, terdapat sejumlah gampong yang terkena dampak banjir.

Curah hujan tinggi selama dua hari terakhir telah menyebabkan luapan air DAS Krueng Langsa. Air luapan ini mulai merendam rumah warga di sekitar Krueng Langsa, dan sebagian warga telah memindahkan barang-barang rumah tangga mereka ke tempat yang lebih tinggi karena volume air terus meningkat. Luapan air terjadi di beberapa gampong seperti Pondok Keumuning, Seulalah, Pondok Pabrek, dan Jawa, yang merupakan daerah langganan banjir jika DAS Krueng Langsa meluap akibat tingginya volume air yang mengalir dari pegunungan Aceh Timur. Luapan air di Gampong Lengkong dan Karang Anyar disebabkan oleh meluapnya air dari kawasan perkebunan PTPN 1 Langsa. Luapan air di kedua daerah tersebut mulai terjadi sejak Minggu (24/12/2023).

5.Hujan Lebat, Sejumlah Rumah Warga Langsa Terendam Banjir,25 Desember 2023,11:43 WIB,acehinfo.id,

Akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Minggu, 24 Desember 2023, Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa meluap, menyebabkan sejumlah rumah warga di Langsa terendam banjir. Pada Senin, 25 Desember 2023, luapan Krueng Langsa mulai merendam rumah-rumah warga di sekitarnya. Kondisi ini mendorong warga untuk memindahkan barang-barang rumah tangga mereka ke tempat yang lebih tinggi karena volume air terus meningkat.

Rumah-rumah warga yang mulai terendam banjir terletak di Gampong Pondok Kemuning, Gampong Seulalah, Pondok Pabrik, Gampong Jawa, dan beberapa lokasi lainnya. Salah seorang warga Gampong Pondok Kemuning, Feri, mengungkapkan bahwa air mulai merendam rumahnya sejak pukul 05.30 WIB dan volume air masih terus meningkat.

Luapan air DAS Krueng Langsa terjadi ketika curah hujan tinggi terjadi di kawasan pegunungan Aceh Timur dan airnya mengalir ke Krueng Langsa. Warga berharap agar pada hari Senin ini Kota Langsa dan sekitarnya tidak kembali diguyur hujan, karena kondisi akan semakin parah jika hujan terus berlanjut.

6.Tiga Kecamatan di Langsa Dikepung Banjir,04 November 2022,14:05 WIB,acehprov.go.id,

Curah hujan yang tinggi di Kota Langsa dan sekitarnya menyebabkan Sungai Krueng Langsa meluap dan membanjiri tiga kecamatan di Kota Langsa pada Jumat (4/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa, Nursal, SSTP MSP, melaporkan bahwa banjir telah merendam ratusan rumah warga.

Total 2.261 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 6.782 jiwa terdampak banjir akibat genangan air hujan dan luapan Sungai Krueng Langsa di tiga kecamatan dan 10 gampong di Kota Langsa. Di antaranya, Kecamatan Langsa Baro terdapat Gampong Geudubang Aceh dan Dusun Alur Saboh yang terkena dampak banjir, serta Gampong Timbang Langsa dan Alue Dua Bakaran Batee pada malam harinya. Di Kecamatan Langsa Kota, Gampong Jawa menjadi yang paling terdampak dengan 185 KK atau sekitar 555 jiwa.

Kecamatan Langsa Lama merupakan kecamatan yang paling parah terdampak banjir. Beberapa gampong yang terendam antara lain Gampong Sidodadi dengan 337 KK atau sekitar 1.011 jiwa, Gampong Sidorejo dengan 400 KK atau sekitar 1.200 jiwa, Gampong Seulalah Baru dengan 260 KK atau sekitar 780 jiwa, dan Gampong Seulalah Induk dengan 200 KK atau sekitar 600 jiwa.

BPBD Kota Langsa telah menyalurkan bantuan masa panik kepada korban banjir di sekitar Kota Langsa. Selain banjir, juga terjadi tanah longsor di Dusun Trom, Gampong Suka Jadi Makmur, Kecamatan Langsa Baro, yang sedang ditangani oleh tim gabungan BPBD, TNI, dan Polri untuk membersihkan badan jalan dari timbunan longsor tersebut.

7.Hujan dengan Intensitas Tinggi, Sebagian Wilayah Langsa Dikepung Banjir, 04 November 2022,20:06 WIB,modusaceh.co

Hujan dengan intensitas tinggi kembali melanda sebagian wilayah Kota Langsa, Aceh, yang mengakibatkan banjir di beberapa desa akibat meluapnya sungai. Hujan yang turun sejak Kamis, 3 November 2022, telah menyebabkan 2.261 kepala keluarga atau sekitar 6.782 jiwa terdampak banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langsa, Nursal Saputra, menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Namun, 10 desa terendam banjir akibat hujan deras semalaman. Detailnya, Desa Gedubang Aceh di Kecamatan Langsa Baro terdiri dari 5 kepala keluarga atau 14 jiwa, sedangkan Desa Jawa di Kecamatan Langsa Kota terdampak sebanyak 185 KK atau 555 jiwa.

Di Kecamatan Langsa Lama, lima desa terdampak, yaitu Desa Sidodadi sebanyak 337 KK atau 1.011 jiwa, Sidorejo sebanyak 40 KK atau 1.200 jiwa, Seulalah Baru sebanyak 260 KK atau 780 jiwa, Seulalah Induk sebanyak 200 KK atau 600 jiwa, Pondok Pabrik sebanyak 600 KK atau 1.800 jiwa, Meurandeh sebanyak 37 KK atau 111 jiwa, Pondok Kemuning sebanyak 225 KK atau 675 jiwa, dan Meurandeh Dayah sebanyak 12 KK atau 36 jiwa.

"Total 10 desa tercatat 2.261 KK atau 6.782 jiwa itu kemungkinan bisa meningkat jika hujan terus mengguyur wilayah Kota Langsa," tambah Nursal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun