Mohon tunggu...
Muhammad rafi zulfikar
Muhammad rafi zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030091)

hidup itu sederhana goreng, angkat, lalu tiriskan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hidden Gem: Merelaksasikan Diri di Pantai Wohkudu

9 April 2022   21:59 Diperbarui: 9 April 2022   22:05 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai adalah salah satu pilihan untuk melepas penatnya kota, ada yang terkenal dan ada juga yang belum banyak orang tau. Bagi pantai yang sudah terkenal pasti ramai dan fasilitasnya lengkap. Berbeda dengan yang masih perawan atau belum banyak orang tau, dengan fasilitas yang masih terbatas dan mobilitas yang lumayan sulit untuk menuju ke pantai. Seperti contohnya Pantai Wohkudu, lokasinya berdekatan dengan Pantai Kesirat di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Untuk biaya tiket masuk anda hanya membayar 10.000 per orang. Walaupun pantai Wohkudu masih serba tradisional, tetapi pantai ini memiliki keindahan yang tiada tara.

Letak pantai Wohkudu cukup tersembunyi di celah-celah tebing dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pantai ini belum banyak diketahui pengunjung yang membuat pantai Wohkudu ini tidak seramai pantai lainnya. Namun dengan sepinya pengunjung, inilah kesempatan bagi para penikmat alam untuk mendatangi pantai ini. Sebab para penikmat alam cenderung lebih menyukai tempat-tempat yang belum banyak terjamah pengunjung, sebab terdapat kesunyian dan ketentraman tersendiri yang tidak didapatkan di pantai lainnya. Dan biasanya para penikmat alam datang mendirikan tenda untuk bermalam di pantai yang indah ini. Cocok bagi anda yang ingin merelaksasikan diri, mengkesampingkan urusan di kota dengan indahnya pantai.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

“Pantainya sejuk mas, ada lapangan rumputnya juga, jadi kalo mau buat tenda rame-rame jelas bisa mas” Kata pengunjung yang ingin camping.

Walau dari penglihatannya banyak orang yang kesana hanya untuk camping di pantai Wohkudu namun sebetulnya pantai ini belum banyak disentuh pengunjung. Sebagian besar pengunjung biasanya yang berasal dari luar kota hanya mengunjungi pantai yang terkenal karena sudah jelas fasilitas yang dimiliki pantai tersebut. Akan tetapi, pantai-pantai yang masih culun ini memang sering diacuhkan dan kurang diperhatikan. Kecuali untuk para pengunjung yang menyukai hal yang tidak biasa.

Hamparan pasir di pantai ini tidak terlalu luas. Cukup memudahkan untuk menjelajahi setiap sisinya. Itulah mengapa pantai ini bisa menjadi semacam alternatif bagi yang menginginkan sebuah liburan di tempat yang tenang dan bisa dibilang pribadi.

Pantai Wohkudu tentu bisa menjadi pillihan tepat. Apalagi bagi anda yang mendambakan liburan untuk senang-senang dan menghabiskan waktu ditempat yang tidak ramai dan tenang. Disana anda benar-benar menikmati liburan usai yang akan memberikan waktu bagi pikiran anda untuk berisitirahat dari tekanan.

Perjalanan menuju Pantai Wohkudu melewati jalan setapak tidak semudah yang dibayangkan. Setelah memarkirkan sepeda motor disebuah gubug, anda masih harus berjalan turun menuju pantai dengan jalan yang masih tradisional.

 “Mas istirahat dulu, bernafas 5 menit baru turun soalnya perjalanan kebawah rutenya masih tradisional, jadi lumayan melelahkan.” Ujar penjaga gubuk kepada saya.

Menyusuri jalan setapak melewati ladang pertanian warga dan beberapa bagian jalan setapak yang dilalui penuh dengan tanaman liar yang lebat sehingga harus teliti dalam memilih jalan. Ketika sudah mulai terdengar bunyi deburan ombak, akan terlihat tebing-tebing di pinggiran pantai yang menandakan akan sampai. Jalan setapak tersebut mengarah ke dasar tebing atau area tanah lapang yang banyak ditumbuhi tanaman semak. Perlahan-lahan jalan setapak berganti dengan pasir pantai yang berwarna putih. Setelah melewati perjalanan yang lumayan sulit lalu sampailah anda di kawasan Pantai Wohkudu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun