Mohon tunggu...
Rafi Virgi
Rafi Virgi Mohon Tunggu... Editor - SMAN 1 padalarang

12 MIPA 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Film "Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini"

11 Maret 2021   15:28 Diperbarui: 11 Maret 2021   15:54 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ada diantara kalian yang belum tau Film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini adalah film drama keluarga Indonesia yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini juga di ambil dari novel yang berjudul sama karya Marchella FP. Film ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha. Awalnya film ini ditayangkan pada 9 Januari 2020, tetapi dipercepat menjadi 2 Januari 2020.

NKCTHI menceritakan tentang keluarga Naredra (Donny Damara/Okan Antara) dan Ajeng (Susan Bachtiar/Niken Anjani). Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda).Sebagai Kepala keluarga, Narendra terbiasa melakukan banyak hal untuk kebahagiaan anaknya. Terutama untuk Awan, anak bungsu di keluarga ini. Sejak kecil Awan mendapat apapun yang diinginkan oleh orang tuanya, bukan yang diinginkannya.Perlahan, Awan menyadari itu setelah bertemu dengan Kale (Ardhito Pramono). 

Dari pria itu, Awan mengetahui tentang dunia luar dan akhirnya mampu membuat keputusan sendiri.Perhatian Narendra yang hanya terfokus pada Awan, menjadikan kebahagiaan Aurora dan Angkasa terasingkan. Keluarga ini kian tak harmonis setelah sang ayah ternyata sejak lama memendam luka dalam keluarga. Film ini juga menceritakan tentang suatu keinginan orang tua yang tidak sejalan dengan pilihan anaknya.

Film ini dapat membuat perasaan penonton menjadi teraduk aduk. Alur di film ini memilih alur maju mundur, Angga Dwimas Sasongko berusaha menyampaikan pesannya lewat ekspresi. Para pemeran sangat mendalami perannya. Film ini juga banyak mengandung motivasi dan juga pesan moral, juga dengan komposisi lagu latar yang dimainkan. Lagu-lagu Isyana Sarasvati, Tulis, dan Hindia serasa masuk dalam cerita.

Akan tetapi memang tak ada film yang sempurna pasti ada saja kekurangannya. Beberapa scene dalam film ini ada yang terkesan terlalu dipaksakan. Seperti pada saat pertemuan pertama Awan dengan Kale. Dalam pertemuan itu, Awan mendapat banyak pesan atau petuah dari Kale tentang keresahan gadis itu. Saat momen ini, durasinya perbincangan keduanya terlampau lama. Padahal scene tersebut bisa lebih di ringkas. Selain itu, ada beberapa scene lain yang  terasa tanggung. 

Akan tetapi, film NKCTHI tetap layak dan untuk ditonton. Film ini terasa cukup nyata terjadi di kehidupan masyarakat. Sangat wajar apabila ada penonton yang menangis menontin film ini. Karena film ini membawa kita untuk mengenang bagaimana sosok ayah di keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun