Mohon tunggu...
Rafito
Rafito Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Urgensi Parliamentary Threshold dalam Menciptakan Stabilitas Politik Melalui Parlemen

10 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 10 Maret 2024   07:13 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai-partai kecil otomatis tersisih dari parlemen, sehingga peran legislatif hanya dijalankan oleh partai-partai yang lolos parliamentary threshold. Tentu, hal tersebut dapat memengaruhi dinamika yang terjadi di parlemen karena fraksi-fraksi yang ada di parlemen pun ditentukan berdasarkan parliamentary threshold tersebut.

Mengapa parliamentary threshold diperlukan di parlemen?

Partai politik adalah salah satu kendaraan untuk mewujudkan kepentingan ide-ide dan aspirasi warga negara di mana setiap partai politik memiliki caranya masing-masing untuk mewujudkan tujuannya. Semakin beragam partai politik, maka semakin beragam tujuan-tujuan yang ada.

Beragamnya cara dan tujuan tersebut dapat menyebabkan banyaknya “gesekan” antar partai politik untuk memperjuangkan kepentingannya. Sehingga penyisihan tersebut bukan tanpa alasan, parliamentary threshold dibuat untuk menyederhanakan sistem kepartaian yang ada di Indonesia

Apabila dikaitkan dengan peran legislatif yang harus mengontrol eksekutif, maka dengan semakin banyaknya gesekan yang terdapat di dalam legislatif akan menyebabkan kinerja eksekutif menjadi terhambat. Hal ini akan memengaruhi stabilitas politik di Indonesia karena banyak kebijakan yang tidak bisa dilakukan oleh eksekutif. Maka dari itu, lembaga eksekutif memerlukan dukungan dari lembaga legislatif yang stabil untuk menjalankan program-program kerjanya.

Dukungan itu dapat diartikan eksekutif memiliki mayoritas dukungan (>50%) atau hampir mayoritas dukungan (mendekati 50%) kepadanya. Apabila seorang presiden tidak memiliki dukungan yang banyak dari parlemen, maka sulit bagi presiden tersebut untuk menjalankan programnya yang mengakibatkan tidak stabilnya sistem presidensialisme yang berjalan atau bahkan berujung pada kegagalan pemerintahan. 

Selain itu, pemerintahan pun tidak berjalan efektif karena harus meluangkan banyak waktu untuk bernegosiasi dengan parlemen sebelum menjalankan pemerintahannya.

Tanpa adanya parliamentary threshold, maka semakin banyak partai yang masuk ke parlemen dan peluang bagi suatu partai untuk menjadi mayoritas di parlemen semakin kecil. Suara akan terpecah ke banyak kelompok tetapi dengan sedikit orang di dalamnya yang mengakibatkan hal-hal di atas dapat terjadi. 

Maka dari itu, parliamentary threshold berfungsi supaya kelompok di parlemen menjadi lebih sedikit tetapi dengan banyak orang di dalamnya, sehingga presiden memiliki peluang besar untuk mendapatkan dukungan dari parlemen, tetapi juga tetap mendapatkan pengawasan yang berimbang dari partai-partai di luar koalisi presiden yang juga masuk ke parlemen, sehingga demokrasi tetap berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika dilihat dari sisi lain, di samping menjaga kestabilan pemerintah, parliamentary threshold menyebabkan ada sebagian suara yang terbuang sia-sia.

Suara untuk partai kecil terbuang sia-sia

Pemilu bertujuan untuk mengambil suara rakyat untuk menentukan siapa yang berhak menjabat. Di beberapa dapil, seseorang dipercaya oleh rakyat uktuk membela aspirasinya di parlemen sehingga ia menjadi pemenang di dapil tersebut. Namun, ia berujung tak bisa membela pemilihnya karena terhalang oleh ambang batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun