Mohon tunggu...
Politik

Akhirnya Setya Novanto Mundur dari Ketua DPR

17 Desember 2015   12:55 Diperbarui: 17 Desember 2015   16:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta - Keputusan Setya Novanto mengundurkan diri dari Ketua DPR  per tanggal 16 Desember 2015. Ia juga langsung menyampaikan permintaan maaf atas apa yang telah dia lakukan selama ini kepada seluruh rakyat Indonesia. Tetapi, Novanto tidak mengakui kesalahannya soal kasus 'Papa Minta Saham'.

Pengunduran diri Novanto berdampak mengundang beragam reaksi. Di sela-sela pembacaan 'vonis' Novanto bersalah, Majelis Kehormatan DPR  mengumumkan pengunduran diri Novanto itu. Anggota MKD merapat di meja pimpinan. Mereka tampak tertawa lepas dan saling berangkulan menyambut pengunduran diri Novanto.

Meski Novanto telah mundur, namun sejumlah permasalahan akan timbul, seperti pemilihan ketua DPR baru. Khusus untuk proses hukum terhadap Novanto terkait kontrak karya PT Freeport Indonesia dan membawa nama Presiden dan Wakil Presiden ini Kejagung membulatkan tekad untuk jalan terus.

Reaksi lain juga disampaikan oleh Wapres Jusuf Kalla yang mengemukakan pendapatnya bahwa meskipun pernyataan Novanto terhadap pengunduran dirinya, terlambat namun setidaknya telah sesuai harapan masyarakat banyak. Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dan para politisi lainnya berharap mundurnya Novanto dijadikan momen untuk memperbaiki wajah DPR.


Surat Novanto itu dibacakan oleh  Sufmi Dasco Ahmad selaku Wakil Ketua MKD di ruang sidang MKD, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015) malam. Setelah itu, putusan MKD dibacakan Ketua MKD Surahman Hidayat yang isinya bahwa sidang MKD ditutup dengan kemunduran Novanto.Setelah mengumumkan pengunduran diri Novanto itu, anggota MKD saling rangkul di ruangan.
Setelah sidang ditutup dengan ketok palu, anggota MKD pun berkumpul di meja pimpinan. Mereka saling rangkul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun