Mohon tunggu...
Rafi .T. Haq
Rafi .T. Haq Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ngeyel Ingin Berkarya

Mahasiswa aktif UIN Bandung, Nasabnya sampai ke Nabi Adam, menyukai hobi nulis karena aku ingin selalu menuliskan namamu. wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Al-Ghazali: 10 Keutamaan Menahan Lapar

14 Mei 2020   13:13 Diperbarui: 14 Mei 2020   13:25 4672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: infoside.com

Rahasia Rasulullah selalu terjaga sepanjang malam yaitu karena beliau sering mengosongkan perutnya. Bahkan dalam suatu kisah, beliau pernah tidak makan selama tiga hari berturut-turut. Sehingga, saat kondisi perut lapar bisa mengurangi tidur yang berlebihan.

  • Memudahkan menjalankan ibadah.

Ibadah pun terasa mudah saat kita berada dalam kondisi menahan lapar. Karena menahan lapar bisa memudahkan kita untuk menjalankan berbagai ibadah yang diperintahkan Allah SWT. Itu terbukti saat suasana Ramadan tiba, di mana-mana umat muslim rajin mendatangi masjid-masjid untuk shalat dan memohon ampunan.

  • Menyehatkan tubuh dan menolak penyakit.

Penelitian medis dan klinis saat ini telah membuktikan bahwa menahan lapar bisa berbuah baik bagi kesehatan tubuh.

  • Mengurangi mu'nah atau dengan istilah mutakhir konsumerisme.

Belajar menahan lapar juga mengurangi tingkat konsumsi seseorang. Lebih jauh lagi seseorang bahkan dapat memberi infak dan sedekah pada orang lain atas kelebihan harta yang dimilikinya.

  • Mempunyai peluang untuk memberikan kelebihan harta buat membantu yang lemah.

Orang yang menahan lapar biasannya mengerti keadaan orang-orang di sekitarnya yang kesusahan mencari makan sehari-harinya. Itu membuat diri seseorang gemar berbagi pada orang lain karena ia pun juga merasakan ketika dalam kondisi lapar.

Itulah sepuluh manfaat dan keutamaan menahan lapar ketika berpuasa bagi kondisi spiritual seseorang. Dengan menahan lapar dan dahaga tersebut, mudah-mudahan diri kita  mampu mendekatkan diri (taqarrub) kepada Sang Khalik, Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun