Sepertinya prinsip egaliter kurang tumbuh subur di sekitar kita. Sikap sadar akan kesetaraan dan rendah hati masih sulit untuk dilakukan. Melanggengkan "senioritas" dilakukannya dengan tak berdosa. Biasanya seorang senior tersebut menolak mentah-mentah kata "senioritas". Namun, tindakannya jelas tidak egaliter.
Menulis tulisan ini tentunya bukan menjadi seorang yang melawan "kesopanan". Namun, bisakah kolaborasi terwujud oleh senior dan junior? Tentunya sangat bisa. Akan tetapi, orientasi budaya kita di Indonesia nyatanya belum ramah akan hal itu.
Pikiran saya terus berlari. Nilai kesopanan akan berjalan berdampingan dengan kolaborasi. Tak ada lagi budaya "mendoro-ndoro"kan senior di depan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H