Cerita Seorang Ibu Rumah Tangga Yang Berkarir Di Dunia Perkuliahan

Depok, 13 April 2022 - Bagaimana rasanya bekerja sebagai dosen di indonesia? Apakah seperti mengajarkan seperti guru di SMA? Seberapa susah sih berkarir menjadi dosen? Apa aja sih pelajaran yang didapatkan dalam mengajar?

Saya berbincang dengan salah satu dosen dengan mata kuliah teori komunikasi yaitu Yustisia Ditya Sari dari Dosen Gunadarma. Mengenai pengalaman dalam berkarir dosen di berbagai tempat

Yustisia Ditya Sari membagikan pengalamannya dalam mengajar di dunia perkuliahan. Ia memilih menjadi dosen dikarenakan untuk memotivasi generasi muda, dan ia ingin memberikan ilmu nya kepada mahasiswa/i yang telah ia dapatkan selama hidupnya. 

"Saya lakukan terutama dosen itu kan melayani, jd motivasi saya bekerja disini adalah melayani jadi memberikan yang terbaik untuk khususnya generasi muda, dan yang kedua dari knowledge, knowledge atas apa yang saya dapatkan saya sharing kepada temen - temen, apa yang sudah saya terima sehingga temen - temen bisa memaknai ap aitu komunikasi dan dunia komunikasi itu sudah menjadi passion ya dari saya" Ucap Yustisia Ditya Sari. 

Ia sudah menjadi dosen selama 14 tahun dan dia menikmati apa yang dia lakukan dan ia senang. "Saya menjadi dosen itu sudah sekitar 14 tahun ya kurang lebih, jadi untuk mengawalinya mungkin baru ya, baru bekerja dibidang ini gitu ya saya enjoy merasakan sesuatu yang ya karena saya nikmati saya enjoy dan saya ga berasa udah menjalani sampai sejauh ini ya selama ini, saya menikmati apa yang saya lakukan jadi, karena saya senang sekali bertemu dengan temen - temen, saya senang sekali bertemu dengan adik - adik saya karena saya sendirikan dari mantan mahasiswa ilmu komunikasi terus saya belajar lagi mengenai ilmu komunikasi jadi saya enjoy, saya enjoy aja bekerja dimanapun juga enjoy gitu dari background yang dulu sampai sekarang saya enjoy semuanya" Ucap lagi kata Yustisia Ditya Sari

Yustisia Ditya Sari selain menjadi dosen, Ia mempunyai tanggung jawab menjadi ibu rumah tangga seperti merawat sang buah hati, menjaga sang suami. Ia memiliki waktu luang yang cukup dibilang sedikit.

Ia menggunakan waktunya dengan multitasking yang berarti membagikan waktu nya dalam mengurus anak sekaligus mengurus nilai mahasiswa/i, dan juga dengan kondisi pada saat ini, dia merasa ringan karena ia tidak perlu mengawasi sang buah hati dari kejauhan.

"Wah itu menarik tuh cara membagi waktu, apalagi dengan situasi dan kondisi yang seperti ini ya saya bersyukur banget karena Ketika kondisi yang seperti ini kita bisa menjalankan peranan kita sebagai ibu dirumah ya. sedangkan anak - anak juga sekolah dari rumah, kita juga beraktifitas dari rumah semuanya diremote dari rumah, apapun bisa saya lakukan, bisa saya bagi gitu ya. Kalau dulu karena kita harus stay di kantor misalnya seperti itu, itu yang menjadi keterbatasan saya peranan saya menjadi ibu rumah tangga kayak bahkan saya bekerja dari pagi pulang malam, kalau sekarang ini  yaitu tadi karena kita bisa melakukannya itu di rumah, jadi apa yang kita kerjakan bisa di remote dengan baik." Ucap Yustisia Ditya Sari.

Ia sering kali mendapat pengalaman atau hal - hal yang baru setiap kali ia mengajar dikelasnya, karena Yustisia Ditya Sari selalu akrab dengan para mahasiswa/i nya sehingga sering sekali ia mendapat suatu hal yang baru dari para mahasiswa/i yang diajarnya. 

"Saya bisa berinteraksi dengan teman - teman menurut saya ketika saya pulang saya mendapatkan sesuatu yang baru, ilmu yang baru dari teman - teman jadi saya membuka peluang sebesar - besarnya dan tidak berusaha untuk menutup diri tapi saya menerima saran dan kritik, menerima segala informasi dan pebelajaran dari teman - teman jadi saling take and gift gitu ya, jadi apa yang teman - teman dapatkan terus kita diskusikan itu membuat saya untuk semakin berinteraksi dengan teman - teman itu menurut saya akan semakin ter engagement gitu ya." Ucap Yustisia Ditya Sari