Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kolaborasi Optimistis Lawan Corona

22 Maret 2020   21:12 Diperbarui: 22 Maret 2020   21:13 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IDN Times/Muchammad Haikal

Itu baru tahap penanggulangan. Lantas bagaimana tahap pemulihan. Andaikan masa pemulihan juga butuh waktu 3 bulan, itu artinya Indonesia butuh waktu 6 bulan lamanya agar benar-benar terbebas dari virus. 

Waktu yang tidak singkat itu sangat berpengaruh terhadap seluruh sektor kebidupan. Membayangkan efek pandemi ini, jangankan 6 bulan, dalam kurung waktu hampir 1 bulan ini dampaknya sudah sangat luar biasa.  Mulai dari ekonomi, politik, hingga psikologis. 

Memaknai Indonesia sebagai bagian dari komunitas bangsa sekaligus komunitas dunia, seluruh unsur lapisan masyarakat memiliki andil besar untuk turut serta melawan pandemi ini. 

Menghadapi masa waktu pertempuran melawan virus corona harus dibarengi dengan rasa optimisme. Pemerintah sudah mengawali kerja-kerja optimisme itu dengan selalu mengajak rakyat tidak panik. Adapun kelemahan pemerintah saat ini, bukan saatnya diperdebatkan. 

Semua pihak harus membuka mata dan berpikir jauh kedepan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti selama optimisme terbangun dari sebuah kolaborasi dengan dilandasi spirit optimisme yang kuat demi membebaskan Indonesia dari wabah mengerikan ini.

Pemerintah sebagai penentu kebijakan wajib membuka pintu bagi warga yang ingin berkontribusi. Sementara warga sendiri harus - harus benar siap secara mental membendung virus agar tidak menyebar luas. Setidaknya Ada aksi hal yang bisa dilakukan rakyat. 

media Indonesia.com
media Indonesia.com

Pertama, partisipasi kepedulian terhadap tenaga kesehatan.  Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), hand sanitizer dan masker mungkin agar sulit disediakan pemerintah. Tapi bukan berarti tidak ada cara lain. Kekurangan ini perlu ditutupi dengan cara menguatkan imunitas para tenaga medis. Salah satu contoh kolaborasi Milenial lawan Corona Milenial Fest, Jago Preventif, dan LP2PK  membagikan 1000 madu dan telur kepada para tenaga kesehatan pada Minggu 22 Maret 2020. Aksi ini dilatarbelakangi kepedulian terhadap para tenaga kesehatan yang menangani pasien terinfeksi virus corona. 

Kedua, partisipasi dalam bentuk sosialisasi. Pelibatan influencer masih kurang cukup. Perlu membentuk tim relawan untuk mensosialisasikannya ke tingkat paling bawah. Misalnya relawan ditugaskan setiap hari mengunjungi rumah ke rumah mengedukasi cara pola hidup sehat.

 

Antara.com
Antara.com
Ketiga, partisipasi informasi. Warga harus tahu bagaimana cara melaporkan jika menemukan warga lain mengalami demam dan batuk yang tak biasa. 

Saat ini telah tersedia call center dan hotline, tapi itu hanya dinikmati bagi pengguna media sosial. Lantas bagaimana dengan informasi - informasi lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun