Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

18 April 2019   22:47 Diperbarui: 18 April 2019   22:48 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga menaiki kendaraan menuju tempat tinggi saat gempa melanda Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Jumat, 12 April 2019. Gempa ini membuat ribuan warga berlarian ke tempat-tempat tinggi atau gunung karena laporan BMKG menyebutkan bahwa gempa itu berpotensi tsunami. ANTARA/Stevan Pontoh 

Tertidur cukup lama, gempa 1965 berkekuatan magnitudo 8,0 di Kepulauan Ambon menyebabkan tsunami hingga menghantam sebagian wilayah pesisir Kepualauan Banggai. Menurut Hendrik, selain di Kalimantan, gempa disertai Tsunami di Kepulauan Maluku dikategorikan bencana dari luar namun terdampak hingga ke Sulteng. Gempa besar di Ambon dipicu sesar aktif yakni sesar Sula Utara.  

Pindah dari luar Sulteng, pada 1968 gempa berkekuatan magnitudo 7,3 di Kabupaten Kabupaten Donggala bagian barat menyebabkan tsunami. Disusul 1969 gempa berkekuatan magnitudo 6,9 di Sulawesi Selatan menyebabkan tsunami hingga ke terasa di Sulteng.

Setelah tertidur 14 tahun lamanya, dalam catatan Hendrik, dua gempa berkuatan 6,0 berpusat di dua wilayah Kabupaten Buol dengan tingkat kerusakan cukup parah. Pindah dari Kabupaten Buol, dua tahun selanjutnya 1985 gempa berkekuatan 6,7 terjadi di wilayah Sulsel dan terasa hingga ke Sulteng, salah satunya Kabupaten Sigi sebagai daerah terdekat dari pusat gempa.

Setelah tiga tahun gempa tanpa disertai tsunami, gempa 1990 berkekatan 7,6 berpusat dekat wilayah Provinsi Gorontalo berbatasan dengan Provinsi Sulteng, tepatnya di Kabupaten Buol menyebabkan tsunami hingga terasa ke beberapa desa perbatasan.

Masih di wilayah yang sama, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 kembali terjadi tanpa menyebabkan tsunami. Kemudian 1995 gempa berkuatan magnitudo 5,9 dipicu aktifnya sesar poso menghantam sebagian wilayah di Kabupaten Poso dan tidak menimbulkan tsunami.

Setahun kemudian tepatnya 1996, tsunami kembali menimbulkan dampak kerusakan setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 6,0 berpusat di laut Sulawesi mengguncang Kabupaten Tolitoli. Di tahun yang sama juga terjadi gempa besar berkekuatan magnitudo 7,9 menimbulkan tsunami di bagian barat Kabupaten Donggala. 

Selanjutnya, dalam catatan Hendrik, dua daerah pada 1998 terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 di Kabupaten Donggala dan gempa disertai tsunami akibat gempa berkuatan magnitudo 7,7 berpusat di Pulau Ambon.

Memasuki era 2000-an, tsunami terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan dipicu gempa berkekuatan magnitudo 7,6 akibat aktifnya Sesar Peleng tahun di tahun 2000.

Dua tahun setelah itu kata Hendrik, gempa di Sulteng tidak menyebabkan tsunami, diantaranya gempa 2002 berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Tojo Unauna, gempa 2005 berkekuatan magnitudo 6,3 di salah satu wilayah di Kabupaten Sigi, gempa 2008 dengan kekuatan magnitudo 7,4 laut Sulawesi tidak jauh dari Kabupaten Buol, gempa 2011 berkekuatan 6,1 di Kabupaten Morowali, gempa 2012 dengan kekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Kabupaten Sigi.

Selanjutnya gempa 2017 berkekuatan di Kabupaten Poso magnitudo M 6,6 dan gempa 2018 berkekuatan 6,0 di bagian barat Kabupaten Donggala serta ditahun yang sama gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,4 menimbulkan tusnami menerjang pesisir hingga Kota Palu.

Warga menaiki kendaraan menuju tempat tinggi saat gempa melanda Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Jumat, 12 April 2019. Gempa ini membuat ribuan warga berlarian ke tempat-tempat tinggi atau gunung karena laporan BMKG menyebutkan bahwa gempa itu berpotensi tsunami. ANTARA/Stevan Pontoh 
Warga menaiki kendaraan menuju tempat tinggi saat gempa melanda Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Jumat, 12 April 2019. Gempa ini membuat ribuan warga berlarian ke tempat-tempat tinggi atau gunung karena laporan BMKG menyebutkan bahwa gempa itu berpotensi tsunami. ANTARA/Stevan Pontoh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun