Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kekaguman Jakarta dan Sinyal Kursi Panas

26 Januari 2019   10:45 Diperbarui: 26 Januari 2019   11:20 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedikit pengetahuan tentang KLB, merupakan instrumen penataan ruang yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Menurut UU ini pengembang hanya bisa membangun dengan luas dan tinggi bangunan sesuai ketentuan yang tertuang dalam izin yang diberikan.

Jika ada kelebihan luas bangunan, maka pengembang yang bersangkutan wajib membayar kompensasi atau semacam denda. Cara memacam ini, dapat mendorong para pengembang lebih tertib membangun sesuai izin yang diberikan. Di sisi lain, Pemprov jadi memiliki tambahan anggaran untuk melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah kerjanya.

Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero). Dulunya pembangunan ini disebut sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara full precast melengkung (hiperbolik). Bahkan, diklaim sebagai jembatan lengkung terpanjang yang dibangun menggunakan kombinasi teknologi canggih yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. 

Jembatan ini menerapkan teknologi struktur berupa box girder precast. Sementara teknologi pemasangannya menggunakan kombinasi dua metode yakni lifter dan shoring. Simpang Susun Semanggi ini menjadi tempat 'fotogenic' baru di Jakarta. Setiap malam, lampu-lampu warna-warni dan terlihat kerlap-kerlip saat malam hari.

Namun sayang, akibat tekanan politik berujung hukum yang mengantarkannya pada jeruji besi, membuat BTP gagal menjadi orang pertama merasakan dan memperkenalkan infrastruktur ikoniknya ini. Namun, tidak ada kekecewaan ataupun kegagalan dihati BTP. 

Saat BTP digantikan posisinya sebagai Gubernur DKI oleh mantan pasangnnya, Djarot Saiful Hidayat, menyelesaikan pembangunan itu dan diresmikan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan mantan pasangannya sebelum Djarot Saiful Hidayat, meresmikan Simpang Susun Semanggi pada 17 Agustus 2017. Dibalik sisi negatif mantan, ternyata memiliki nilai jasa yang tidak bisa dilupakan. Mantan punya andil jasa tersendiri.

Selain itu, BTP memuji nama  eks Kadis Bina Marga DKI, Yusmada Faizal dalam pembangunan simpang susun itu. Banyak orang mengenal BTP sebagai sosok yang keras dan tidak ulur-ulur waktu, akhirnya dijawab Yusmada Faizal yang berhasil menyelesaikan pembangunannya tepat saat mantan pimpinannya selesai dari masa tahanan.

Perjalanan paska bebas tentu semuanya tampak berubah. Tapi akankah sosok BTP sebagai pemimpin juga tampak berubah? Ataukah memilik jalan lain keluar dari tekanan politik masa lalu? Sebagian masyarakat mengenal BPT sebagai pemimpin yang tegas, bersih dan beritegritas. 

Entah siapa yang dihadapi, jika salah, pasti dilawannya juga. Jabatan Gubernur adalah jabatan politik. Jika ingin melihat BTP sekali lagi, harus kembali ke politik.

Nawacita.co
Nawacita.co
OSO, Orang Tua Ideologis atau Politis?

Siapa yang tidak mengenal sosok Oesman Sapta Odang yang akrab disebut OSO. Politisi Hanura sekaligus tokoh penting Hanura memiliki sepak terjang didunia politik hingga parlemen. Pertemuan BPT dan OSO, bisa dimaknai sebagai pertemuan jasa mengembalikan barang yang dititip kepadanya atau pertemuan politis berlabel cincin merah delima disebut cincin "ajaib". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun