Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meretas Jalan Tuhan

31 Agustus 2018   22:52 Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:08 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terukir indah namamu dalam secarik kertas 

Dedaunan bercakap lirih dalam dekapan

Seiring sendu menghiasi dialog malam

Kemudian masa terbangun dari tidurnya

Satu persatu kenangan manis tampil dilayar abadi

Tersusun rapi berdasarkan waktu

Lantunan irama melayu terucap tanpa jeda

Mengantarkan raga pada kedigdayaan

Dari teras rumah, aku duduk bersimpuh

Tangan menadah ke atas

Berlinang-llinang air mata membasahi lantai

Ingin rasanya meretas rindu yang berjarak

Akankah sapa kembali bermesraan dengan rupa?

Meski jarak berdiri tegak tak bergerak sedikitpun

Mungkinkan merajut cinta yang dulu bersemi?

Memeluk masa suka duka tanpa rasa ingin melepas

Kurangkul Tuhan dalam genggaman

Bercumbu rayu dalam bait-bait doa

Mengirim pesan tersirat

Menenun kembali rindu dalam masa yang tak ingin luput

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun