Hari itu, lagi-lagi suasana kampus tampak tidak ada yang berdeda. Di kanting-kantin, mereka sibuk membicarakan bagaimana tim kesayangannya gagal meraih kemenangan, ada pula yang menggosipkan artis yang sudah lelah bercerai, sedangkan yang ada di bawah pohon sibuk menghibur pengguna jalan dengan nyanyian yang membuat gendang telinga rasa-rasanya mau pecah. Ckckc Agen perubahan!Keluhnya sambil geleng-geleng kepala menuju BTF5.
"Hasaaaan!!!" Â Teriak dari kejauhan, seperti ada yang memanggil namanya.
"Saya ikut" Ternyata Putri memanggilnya. Dengan nada ngos-ngosan, ia mengikuti langkah Hasan menuju BT5. Padahal mereka berbeda kelas, Putri di BTF11.
"Ada apa Put?" tanya Hasan.
"Politik kita semakin aneh ya. Mengurus negeri ini harus adu fisik begitu. Begitu kah model politik itu" tidak salah lagi. Putri pasti menyimak berita tadi pagi. Jelas, berita itu headline di beberapa media.
"Saya tidak tahu Put. Jangan-jangan mereka sudah kehabisan akal, makanya pakai kekerasan supaya dapat pengaruh" tanggap Hasan dengan santai.
"Apa kita harus demo lagi di DPRD Provinsi?"
"Buat apa? ada yang mau ikut? Kalau pun ada, cuma kita-kita saja."
"Maksudmu, kita berdua?" tanggap Putri sedikit seloroh.Â
"Hahahahahaaaaaa,,,,, bisa saja kamu Put,"Â
"Hehehehe,, ahhh Hasan."