Mohon tunggu...
m rafirafiqi
m rafirafiqi Mohon Tunggu... Penulis - Penyair yang menyiarkan air matanya sendiri

Menulikan apa saja yang dirasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Politik Aku Sakit

25 November 2018   07:21 Diperbarui: 25 November 2018   07:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baumu anyir

Menyumbat arus yang mengalir

Ada juga yang bilang baumu amis

Bikin hidung miris

Tak hanya kucing yang mengincar

Tikus tikur berjajar kejar kejaran

Gelap gelap rundingan

Terang terang rebutan

Bahkan bisa sampai cakar- cakaran

Aku memang tak bisa mengendus

Tapi jejak dusta tak dapat terhapus

Maksud orang untuk berwangi

Namun ku cium busuk setengah mati

Po po

Bikin ra popo jadi opo opo

Li li

Yang bernyali sampai pura pura lali

Tik tik

Kau injak aku sampai tak berkutik

Pol, aku sakitnya tak terikra pol-polan

Li, nyala api di dadamu hingga buat aku geli

Tik,  kau bikin ketawa haha hihi sampek

 tercekik

Politikku yang manis,

Aku duga kau belum pipis

Terbirit birit merayu iman tipis

Menggoda nafsu bengis

Suaramu tak terdengar

Serak seakan bisikan

Mensaratkan yang sekarat

Mengisaratkan isi surat

Politikku yang cantik,

Gemulai tubuhmu bahnol

Menyenggol geal geol

Memabukkan bak alkohol

Politikku sayang,

Kini aku sakit,

Namun pelukmu sungguh melilit

Bukan bikin sembuh, malah tambah sembelit

Politik, kata orang orang

Bertaman denganmu bikin tentram

Kenyang dan tidur pulas

Janjimu ku tunggu  Sampai memelas

Perutku sebuncit janji janji yang kau beri

Belok mataku sehitam hasrat harapan mati

Sayang, dapat kah kau sembuhkan aku

Penyakit tak sembarang penyakit

Menjangkit siapa yang tak sakit

Mengungkit siapa saja yang merakit

Merangkul siap saja yang siap di pukul

Aku sakit

Jangan kau peluk

Dekapmu menusuk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun