Saat kami tiba disana kami mengobrol dengan pedagang setempat yang ada di kebun teh Cipasung, setelah kami menanyakan beberapa hal kami mendapat informasi bahwa pada hari libur kebun teh Cipasung ini bisa lebih ramah, bisa menarik wisatawan hingga 50-100 orang perharinya. Wisatawan yang mengunjungi kebun teh Cipasung ini berasal dari kota-kota atau daerah-daerah di sekitaran Majalengka.
Terutama pada akhir minggu biasanya di kebun teh Cipasung ini banyak didatangi oleh wisatawan dari luar kota seperti Ciamis, Tasikmalaya, Sumedang, Garus dan Kuningan, bahkan tak jarang juga ada yang berasal dari kota-kota yang jauh seperti Bandung, Cirebon, bahkan Depok.
Kami disana tidak lupa untuk mengabadikan moment kami, karena tentunya banyak spot foto di berbagai sudut yang bisa kami gunakan.
Tak terasa kami disana sudah cukup lama, waktu sudah siang aja, sebentar lagi adzan dzuhur akan dikumandangkan, maka kami memutuskan mengakhiri wisata sekaligus edukasinya, tapi sebelum kami pulang kerumah ternyata adzan dzuhur terlebih dahulu dikumandangkan akhirnya kamipun sholat dzuhur dulu karena disana juga disediakan musholla.
Barulah setelah kami sholat dzuhur kami bergegas pulang kerumah. Setelah kami bisa mengunjungi kebun teh Cipasung itu kami merasa senang bisa menikmati keindahan ciptaan tuhan juga tentunya bisa menambah wawasan tentang pengelolaan kebun teh yang baik dan benar sehingga tidak hanya bisa dijadikan penunjang ekonomi perkebunannya melainkan bisa juga dijadikan distanasi tempat wisata.
Adira Finance, Desa Wisata Ramah Berkendara, dan Festival Kreatif Lokal
adira.id/e/fkl2022-blogger
Rafiq Albanajib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H