Para mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang cara membuat akun, mengelola toko online, hingga strategi pemasaran digital. Salah satu mahasiswa, Hilda, menjelaskan pentingnya e-commerce dalam meningkatkan pemasaran produk lokal. "Dengan e-commerce, produk-produk Desa Putukrejo bisa dikenal lebih luas. Tidak hanya di sekitar Gondanglegi, tetapi juga bisa dijual ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri," kata Hilda.
Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai terlihat. Beberapa produk kerajinan tangan Desa Putukrejo kini mulai perlahan diproduksi dengan sesama. Warga desa merasa lebih bersemangat dan optimis dalam mengembangkan potensi desa mereka. Para mahasiswa juga merasa puas dengan hasil yang dicapai.Â
Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mereka percaya bahwa dengan kerja keras dan semangat kolaborasi, Desa Putukrejo bisa menjadi contoh sukses dari pengembangan ekonomi kreatif dan sosialiasi e-commerce di pedesaan. Kolaborasi antara mahasiswa dan warga Desa Putukrejo dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan sosialisasi e-commerce membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan keinginan untuk maju, berbagai keterbatasan bisa diatasi.Â
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada warga desa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu ekonomi yang mereka pelajari. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak desa-desa lain yang terinspirasi untuk mengembangkan potensi lokal mereka.Â
Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H