Mohon tunggu...
Rafi Omar Putra Affandi
Rafi Omar Putra Affandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja

saya memiliki hobi bermain basket, menonton acara olahraga, dan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya K3 Konstruksi: Sebagai Langkah Awal Dari Menciptakan Keselamatan dan Kesehatan Di Tempat Konstruksi

7 Januari 2025   18:38 Diperbarui: 7 Januari 2025   18:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RISIKO TINGGI DALAM KONSTRUKSI

Industri konstruksi diketahui lebih banyak mengalami kecelakaan kerja dibandingkan industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain penggunaan alat berat, bekerja di ketinggian, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta lingkungan kerja yang tidak stabil dan berbahaya. Menurut Satudata Kemnaker, pada tahun 2023, 0,80% dari total kasus kecelakaan kerja di Indonesia adalah kasus peserta jasa konstruksi.

Beberapa jenis kecelakaan yang sering dialami para pekerja di sektor ini antara lain yaitu jatuh dari ketinggian, tertimpa benda berat, kecelakaan akibat mesin atau alat berat, serta terpapar bahan berbahaya. Oleh karena itu, penerapan sistem K3 yang efektif menjadi sangat penting untuk meminimalkan risiko tersebut.

PENERAPAN K3 DI KONSTRUKSI: LANGKAH AWAL UNTUK KESELAMATAN

K3 dalam industri konstruksi harus melibatkan berbagai tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berikut beberapa alasan mengapa penerapan K3 di sektor konstruksi sangat penting:

a. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Penerapan K3 yang baik dimulai dengan mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di lokasi konstruksi. Langkah-langkah preventif, seperti pemasangan rambu peringatan pada lokasi konstruksi, pengawasan penggunaan alat pelindung diri (APD), dan pelatihan keselamatan bagi pekerja, sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Dengan melakukan upaya tersebut, kecelakaan kerja yang fatal atau cedera serius dapat dikurangi dengan signifikan.

b. Meningkatkan Kesehatan Pekerja

K3 juga mencakup langkah-langkah untuk memastikan kesehatan pekerja tetap terjaga selama bekerja. Dalam proyek konstruksi, pekerja sering terpapar debu hasil dari konstruksi, asap, atau bahan kimia yang berbahaya, yang bisa mengganggu kesehatan mereka dalam jangka panjang. Oleh karena itu, memastikan membuat ventilasi yang baik, penggunaan alat pelindung pernapasan (Safety Mask), serta pengawasan terhadap penggunaan bahan kimia yang aman adalah bagian dari upaya K3 yang harus diterapkan.

c. Mengurangi Kerugian Finansial

Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar, baik bagi perusahaan maupun pekerja. Biaya perawatan medis, ganti rugi, serta denda yang diberikan akibat ketidakpatuhan terhadap peraturan K3 bisa sangat membebani bagi perusahaan. Dengan adanya K3, perusahaan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan kerugian finansial akibat kecelakaan tersebut.

d. Meningkatkan Produktivitas

Lingkungan kerja yang aman dan sehat akan meningkatkan kenyamanan para pekerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas para pekerja. Pekerja yang merasa aman di tempat kerja akan lebih fokus dan efisien dalam menjalankan tugasnya. Sebaliknya. ketidakamanan dan potensi bahaya di tempat kerja dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi pekerja serta dapat terjadinya kecelakaan kerja pada para pekerja.

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN K3 KONSTRUKSI

Untuk mencapai lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman, berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penerapan K3 di sektor konstruksi:

- Pelatihan Keselamatan untuk Pekerja: Para pekerja harus diberi pelatihan mengenai potensi bahaya di tempat kerja serta cara untuk mengantisipasi dan menghindarinya. Pelatihan ini harus diberikan kepada para pekerja yang sudah terlatih maupun yang baru.

- Pemeriksaan dan Pemeliharaan Peralatan Kerja: Semua peralatan kerja harus diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Pemeliharaan yang tepat dapat mencegah kerusakan peralatan yang dapat berisiko bagi pekerja nantinya.

- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Pekerja harus dilengkapi dengan APD yang sesuai, seperti helm, sepatu safety, pelindung mata, masker, dan sarung tangan. APD yang tepat dan lengkap dapat mengurangi risiko cedera pada pekerja. Sebelum para pekerja menggunakan. APD yang lengkap, para HSE tidak akan memperbolehkan pekerja tersebut untuk masuk ke area konstruksi.

- Pengawasan dan Penegasan Peraturan K3: Perusahaan harus memastikan bahwa semua pekerja mematuhi standar K3 yang telah ditetapkan. Seperti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER. 03/MEN/1998 tentang Sistem Manajemen K3. Pengawasan yang ketat serta penegakan. peraturan yang konsisten dapat menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja.

Keselamatan kerja khususnya di bidang konstruksi diawali dengan penerapan K3 secara sistematis dan konsisten. K3 bukan hanya sekedar kewajiban yang harus dipatuhi, namun juga kewajiban untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya yang sewaktu-waktu dapat timbul. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan sehat. Oleh karena itu, penting bagi seluruh perusahaan konstruksi untuk memastikan penerapan K3 secara optimal guna menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerjanya serta keberhasilan proyek yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun