Mohon tunggu...
Rafi Nurfaiz
Rafi Nurfaiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Sedang mengikuti perkuliahan semester 2 mata kuliah Logika dan Pemikiran Kritis Kelas D-1.11

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap Seorang Muslim Menjelang Pesta Demokrasi

4 November 2023   12:57 Diperbarui: 4 November 2023   13:27 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Muslim berkewajiban untuk menjaga integritas dan moral dalam semua tahapan pemilu, mulai dari kampanye hingga pemungutan suara. Islam mendorong transparansi, kejujuran, dan moralitas tinggi dalam berpolitik serta memainkan peran yang bersih dan etis dalam pemilu adalah kewajiban moral bagi seorang Muslim. Dalam konsep demokrasi, penyebaran berita hoax, informasi palsu, kampanye negatif dengan mengolok-olok calon pemimpin lain, konflik, dan tindakan curang lainnya di dalam pemilu sangat tidak mencerminkan ajaran agama Islam dan menyalahi prinsip demokrasi dalam Pemilu. Pemilu pada konteks tersebut bukan lagi menjadi pesta rakyat atau pesta demokrasi, melainkan menjadi pesta partai politik, yang tidak lagi mengindahkan nilai agama dan moral. Oleh karena itu, umat islam harus dibekali dengan karakter etika yang kuat agar proses pesta demokrasi ini bisa terlaksana tanpa adanya kecurangan sehingga memenuhi prinsip jujur dan adil. 

Di musim pesta demokrasi ini, sering kali memunculkan perbedaan pendapat yang kuat di antara masyarakat. Sesama umat islam kita juga harus menerima dan menghargai pendapat satu sama lain. Ketika seseorang berbeda pilihan dengan kita, maka kita harus menghormati keputusan tersebut. Seorang Muslim harus belajar untuk menghormati perbedaan pendapat, mempromosikan dialog yang konstruktif, dan mencari solusi yang membawa kebaikan bersama. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam mengenai perdamaian dan kerja sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun