Pandanglah gedung itu, kawan!
Berdiri tertawa
Melihat rumah-rumah kumuh dibawahnya.
Pandanglah gedung itu, kawan!
Fondasinya mengakar
Bersama keegoisan.
Pandanglah gedung itu, kawan!
Tumbuhnya begitu liar
Tiada yang sanggup memotongnya.
Pandanglah gedung itu, kawan!
Peduli amat ocehan warga sekitar
yang terpenting mereka mendapatkan keuntungan.
Pandanglah gedung itu kawan!
Jari dekil rakyat jelata
mana bisa menahan pertumbuhannya.
Pandanglah gedung itu, kawan!
Begitu angkuhnya
Hingga atap roboh didepannya pun tak terlihat.
Peduli amat bayi-bayi jadi menangis, air habis, dan listrik mati.
Pandanglah gedung itu, kawan!
Sesuatu yang diagungkan oleh mereka,
nyatanya tiada memberi manfaat apa-apa.
Pandanglah sekali lagi!
Pandanglah gedung itu, kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H