Mohon tunggu...
Rafi Kusumarahim Sani
Rafi Kusumarahim Sani Mohon Tunggu... Guru - guru TK

menjadi guru TK yang ramah, menyenangkan dan berhati lembut membuat hidup penuh kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Pinggiran Kertas pada Pola Lingkaran

5 November 2023   21:21 Diperbarui: 5 November 2023   21:25 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dini P Daeng Sari (1996: 121), Motorik halus adalah aktivitas motor yang melibatkan aktivitas otototot kecil/halus. Gerakan ini lebih menuntut koordinasi mata dan tangan serta kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakan-gerakannya Yang termasuk gerakan motorik halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret, melempar, menangkap, meronce manik-manik, menggambar, menggunting,  menulis, menjahit, dan lain-lain.

Kemampuan motorik halus pada anak usia dini sangatlah penting untuk dikembangkan, dalam mengembangkan kemampuan motorik halus dapat dilakukan menggunakan berbagai kegiatan salah satunya dengan menggunting. namun sebelum anak diajak berkegiatan menggunting maka anak harus melakukan kegiatan sesuai tahapan perkembangan menggunting.

Menurut Latif, dkk (2013:194) tahapan perkembangan menggunting dibagi menjadi dua yaitu tahap pra menggunting dan tahap perkembangan menggunting. Tahap perkembangan menggunting antara lain: menggunting sekitar pinggiran, menggunting dengan sepenuh bukaan gunting, membuka dan menggunting terus-menerus untuk sepanjang kertas, menggunting diantara dua garis lurus, menggunting bentuk tetapi tidak pada garis bentuk, menggunting pada garis tebal dengan terkendali, dan menggunting berbagai macam bentuk.

Selain anak harus melakukan kegiatan sesuai tahapan perkembangan menggunting, anak juga perlu mengetahui cara menggunakan gunting, menurut Pitamic (2013:52) cara menstimulasi anak untuk menggunting kertas antara lain: tandai tengah kertas dengan garis menggunakan penggaris dan pena, tunjukkan pada anak cara memegang gunting, dan tunjukkan pada anak cara menggerakkan gunting untuk membuka atau menutup gunting, mintalah anak untuk memilih kertas dan memegang dengan satu tangan dan memegang gunting di satu tangan lainnya. Lalu gunting perlahan mengikuti garis atau polanya, lakukan terus kegiatan menggunting hingga anak mengerti cara memotong kertas, dan simpan kembali gunting di dalam wadah.

Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda - beda sehingga setiap stimulasi setiap anakpun berbeda - beda, serta kesulitan - kesulitan anak dalam menggunting pada setiap anak pun berbeda pula. perbedaan dalam perkembangan kemampuan motorik halus dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab diantaranya :

  • anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerak visual (pandangan mata) dan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara serempak dan terarah pada satu tujuan seperti menggunting kertas disebabkan kurangnya belajar gerak motorik.
  • Media dan kegiatan yang masih kurang mendukung.
  • Kebiasaan anak dirumah tidak boleh menggunakan alat seperti gunting untuk melakukan kegiatan dalam memotong karena gunting termasuk benda berbahaya.
  • Kurangnya stimulasi dari sekolah maupun dari rumah.

(Sumantri, 2005: 181) mengemukakan bahwa anak yang mengalami kesulitan belajar gerak motorik adalah lemahnya koordinasi gerak visual motorik yaitu anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerak visual (pandangan mata) dan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara serempak dan terarah pada satu tujuan seperti yang dilakukan pada waktu memasukkan benang ke dalam lobang jarum atau pada waktu mewarnai gambar atau menggunting kertas.

Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia 5 - 6 Tahun maka dapat menggunakan kegiatan menggunting pinggiran kertas pada pola lingkaran membuat bunga. Dalam kegiatan ini selain anak diajak mengembangkan kemampuan motorik halus, anak juga diajak menghasilkan karya. Sehingga kegiatan menjadi kegiatan inovatif dan kreatif. Dalam pembelajaran ini, Guru mengajak anak didik melakukan kegiatan menggunting pinggiran pola lingkaran kemudian dikreasikan menjadi bunga matahari. Untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik salah satu kegiatan sederhana yang dapat dilakukan yaitu melatih anak dengan cara menggunting. Memotong dengan gunting membutuhkan keahlian khusus tangan. Antara lain, anak hanya akan menggunakan kemampuan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. 

     Manfaat kegiatan menggunting pada anak :

  • Dapat melatih kekuatan jari dan tangan yang digunakan dalam beraktifitas.
  • Melatih koordinasi mata dan tangan secara bersamaan.
  • Dapat meningkatkan fokus anak.
  • Anak mengenal dan fungsi suatu alat.
  • Dapat melatih kesabaran dan ketelitian anak.
  • Dapat mengenal pola guntingan diakhir kegiatan.
  • Belajar menggunting juga bisa menjadi alternatif untuk mengenal berbagai bentuk

Kelebihan kegiatan menggunting : 

  • Kemampuan menggunting yang distimulasi akan memudahkan anak untuk mengikuti kegiatan di sekolah seperti menulis, menggambar, mewarnai, menggenggam benda, dan beragam kegiatan yang membutuhkan kekuatan jari-jemari tangan anak.
  • Kelebihan dalam memberikan pembelajaran sesuai tahapan akan mempermudah guru maupun anak dalam proses belajar mengajar

Kekurangan dalam memberikan stimulasi pada anak diantaranya : apabila anak sudah mahir dalam menggunting ada kemungkinan anak akan menjadi mengekplorasi keahliannya pada berbagai media bahkan mungkin dengan media yang tidak seharusnya. 

Adapun beberapa cara untuk mengatasi kekurangan dalam memberikan stimulasi pada anak yaitu dengan membuat kesepakatan bersama sebelum bermain / belajar tentang menggunakan alat ( gunting ) sesuai kegunaannya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun