Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Khabibi
Muhammad Rafi Khabibi Mohon Tunggu... -

love futsal, football, sports, travelling.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertemuan antara Jokowi, Ketua MPR, DPR dan DPD tepis isu penjegalan sang Presiden Baru

13 Oktober 2014   17:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan antara Jokowi, Ketua MPR, DPR dan DPD tepis isu penjegalan sang Presiden Baru Presiden terpilih Ir Joko Widodo, akhirnya melakukan pertemuan dengan ketua MPR ketua DPR, dan ketua DPD pada Jum'at (10-10-2014) malam. pertemuan yang Penuh syarat dan isyarat tentang liku kisruh pemilu seolah hilang seketika setelah pertemuan tersebut. mulai dari isu penjegalan pelantikan sang Presiden baru, kisruh Pilkada oleh DPR, Kisruh Pemilihan Ketua DPR, dan kisruh pemilu lainnya. Setelah kekalahan Mutlak Koalisi Indonesia Hebat di pemilihan Ketua DPR yang beruntut walk out nya Koalisi Indonesia Hebat dalam sidang paripurna penetapan ketua DPR, seakan memberikan pengakuan bahawa koalisi Indonesia Hebat menyerah dalam perebutan tersebut. ya, jumat malam Sang Presiden Terpilih melakukan pertemuan dengan Ketua MPR, DPR dan DPD. Pertemuan yang hanya dalam kurun waktu 1 jam tersebut hanya membahas persiapan kedepan , "seperti persiapan pelantikan", ujar ketua MPR. dengan komentar yang diberikan oleh ketua MPR tersebut seakan menutup isu tentang penundaan atau penjegalan pelantikan presiden baru. "Antara DPR dan Pemerintah, kami ingin pemerintah kuat, DPR kuat dan sinergi antara MPR, DPR, DPD dan Pemerintah, akan kami tindaklanjuti," tutur Setya. Ketua DPR terpilih Novan Setya seakan sependapat dengan Ketua MPR, Ketua DPR menginginkan ke Sinergian antar lembaga tersebut, (MPR,DPR,DPD dan Pemerintah). menurut saya, kisruh pilkada yang tak habis-habisnya ini mulai dari pertama proses pemilihan presiden. keadaan yang seakan mengerucut menajdi 2 golongan tanpa adanya calon presiden dan wakil presiden lain seakan mengisyaratkan akan perpecahan ini. terlebih lagi hasil dari pilpres yang memenangkan salah satu kubu dengan selisih yang sangat tipis, serta kecurangan-kecurangan pilpres yang masih terhitung banyak di setiap daerah. seakan membuat kisruuh semakin berlanjut. dengan tekad yang sangat menggebu dari setiap golongan kubu capres-cawapres untuk menguasai pemerintahan pusat. setelah penetapan kemenangan kubu koalisi Indonesia hebat di pemilihan presiden, membuat kubu koalisi merah putih ingin membalaskna dendam untuk meraih kemenangan di tingkat parlemen. sesaat sebelum pemilihan ketua DPR, koalisi merah putih dan koalisi indonesia hebat saling berebut, nanmun ketetapan syarat untuk mencalonkan ketua DPR adalah adanya dukungan dari minimal 5 fraksi di DPR. koalisi merah putih mulai pertama sudah mengisyaratkan agar tetap solid bersatu untuk merebut porsi jatah di parlemen akhirnya bisa mengalahkan koalisi indonesia hebat. kemenangan ini seakan membalaskan dendam kekalahan di pemilihan presiden sebelumnya. kekhawatiran dari kubu koalisi indonesia hebat akan tidak ada dukungan untuk kepemerintahan joko widodo di parlemen kayaknya harus sedikit dipikirkan untuk menjalankan pemerintahan yang sinkron antara pemerintahan da parlemen. kekhawatiran tersebut bukannya tak beralasan, karena semua porsi jatah ketua di parlemen yang dimenangkan kubu koalisi merah putih. Namun dengan adanya pertemuan antara Presiden terpilih, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD semoga saja, roda pemerintahan kedepannya akan berjalan dengan baik di segala bidang. saling mendukung antar lini. pihak di parlemen bisa benar-benar mendukung kebijakan-kebijakan yang di usulkan oleh presiden terpilih, dan Presiden terpilih bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. semoga indonesia menjadi lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun