Mohon tunggu...
RAFIKA YUDHI NUR AINI
RAFIKA YUDHI NUR AINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan PGMI IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Kesehatan Mental dan Prestasi Siswa dalam Psikologi Pendidikan

20 November 2024   15:46 Diperbarui: 20 November 2024   15:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi kehidupan seseorang, termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam psikologi pendidikan, hubungan antara kesehatan mental dan prestasi siswa menjadi topik yang sangat relevan. Kesehatan mental yang baik dapat menjadi fondasi bagi keberhasilan akademik, sedangkan gangguan kesehatan mental seringkali menjadi penghambat yang serius bagi prestasi siswa.  

[Kesehatan Mental dalam Konteks Pendidikan]

Kesehatan mental mencakup kemampuan seseorang untuk mengelola emosi, menghadapi tekanan, dan menjalin hubungan sosial yang sehat. Dalam lingkungan sekolah, siswa seringkali menghadapi berbagai tekanan, seperti tuntutan akademik, hubungan dengan teman sebaya, ekspektasi orang tua, dan perubahan perkembangan. Jika siswa tidak mampu mengelola tekanan ini dengan baik, risiko masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, akan meningkat.  

[Dampak Kesehatan Mental terhadap Prestasi Akademik]

Kesehatan mental yang terganggu dapat berdampak langsung pada kemampuan belajar siswa. Beberapa dampaknya meliputi:  

1. Konsentrasi yang Menurun: Siswa yang mengalami stres atau kecemasan cenderung sulit fokus pada pelajaran, sehingga memengaruhi kemampuan memahami materi.  

2. Motivasi Rendah: Gangguan mental seringkali membuat siswa kehilangan semangat untuk belajar atau menyelesaikan tugas sekolah.  

3. Interaksi Sosial yang Buruk: Masalah kesehatan mental dapat menghambat kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan guru dan teman, yang penting untuk pembelajaran kolaboratif.  

4. Prestasi yang Menurun: Kombinasi dari faktor-faktor di atas dapat menyebabkan penurunan nilai dan kinerja akademik.  

[Peran Psikologi Pendidikan]

Psikologi pendidikan memiliki peran penting dalam memahami dan mengatasi hubungan antara kesehatan mental dan prestasi siswa. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:  

1. Deteksi Dini: Guru dan konselor sekolah perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada siswa, seperti perubahan perilaku, penurunan motivasi, atau kesulitan beradaptasi.  

2. Pendekatan Individual: Memberikan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa, seperti konseling individu atau kelompok.  

3. Lingkungan Belajar Positif: Menciptakan suasana kelas yang mendukung, di mana siswa merasa aman untuk belajar dan berbagi perasaan.  

4. Pendidikan Kesehatan Mental: Memberikan edukasi kepada siswa tentang cara mengelola stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan membangun rasa percaya diri.  

[Studi Kasus dan Rekomendasi]

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi psikologis, seperti mindfulness atau program manajemen stres, dapat meningkatkan kesehatan mental siswa dan, pada akhirnya, meningkatkan prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan program kesehatan mental ke dalam kurikulum mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun