Aulia, seorang mahasiswa PGMI, selalu bersemangat dalam setiap perkuliahannya. Ia ingin menjadi guru yang mampu membentuk karakter siswa sejak dini. Namun, Aulia merasa tantangan yang dihadapinya cukup berat. Salah satu mata kuliah yang ia pelajari adalah psikologi pendidikan. Setiap kali dosen membahas teori tentang perkembangan kognitif, Aulia sering merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep abstrak seperti scaffolding dan zone of proximal development yang dikemukakan oleh Vygotsky.
Di kelas, dosennya menggunakan metode diskusi kelompok agar mahasiswa bisa saling berbagi pemahaman. Pada awalnya, Aulia merasa kurang percaya diri untuk berpartisipasi, tetapi dengan bimbingan dosennya yang memberikan umpan balik positif, ia mulai merasa lebih nyaman. Aulia menyadari bahwa dalam diskusi, teman-temannya membantu menjelaskan teori dengan cara yang lebih sederhana, dan ia pun mulai memahami konsep-konsep sulit tersebut. Peran teman-temannya di sini dapat diibaratkan sebagai "scaffolding" dalam teori Vygotsky, di mana dukungan dari orang lain membantu seseorang mencapai pemahaman yang lebih tinggi.
Dalam proses belajar ini, Aulia juga mengalami perkembangan kognitif yang sejalan dengan teori Piaget. Awalnya, ia berada di tahap asimilasi, di mana ia mencoba mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ia miliki. Namun, ketika ada konsep yang terlalu sulit, ia mengalami akomodasi mengubah skema berpikirnya agar bisa memahami informasi baru. Lambat laun, pemahaman Aulia terhadap psikologi pendidikan semakin matang, dan ia mulai bisa menghubungkan teori-teori dengan praktik mengajar yang akan ia lakukan di masa depan.
Analisis Teori Psikologi Pendidikan:
1. Teori Vygotsky:Â Aulia mendapatkan manfaat dari pembelajaran kolaboratif di kelas. Diskusi kelompok membantu Aulia dalam zona perkembangan proksimal (ZPD), di mana ia dapat mempelajari hal-hal baru dengan dukungan teman-temannya. Scaffolding dari dosen dan teman-temannya membantu Aulia mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
2. Teori Piaget:Â Aulia melewati proses asimilasi dan akomodasi selama belajar. Di awal, ia mencoba menyesuaikan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada (asimilasi). Ketika ia menghadapi kesulitan, skemanya berubah untuk menyesuaikan dengan informasi baru (akomodasi), yang merupakan bagian dari perkembangan kognitif menurut Piaget.
3. Teori Umpan Balik Positif:Â Umpan balik dari dosennya memberikan penguatan positif yang mendorong Aulia untuk lebih percaya diri dalam belajar. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori penguatan dari Skinner, di mana perilaku positif diperkuat melalui dukungan atau penghargaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H