Mohon tunggu...
rafika surya bono
rafika surya bono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang Madridista yang mencintai sastra dan peduli negara, katanya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Marapi dan Bunga Abadi, Keberanian Tanpa Restu

7 Agustus 2015   08:53 Diperbarui: 7 Agustus 2015   08:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bg Ruli, Gue, dan aku lupa namanya 'berjemur' di bawah cahaya matahari

 

 

 

 

 

 

Begitulah penampakan tenda kami.

 

 

Jam telah menunjukkan pukul sepuluh. Perut kami sudah cukup kenyang dengan makan seadanya dan siap melanjutkan perjalanan. Wait, FYI aja sih. Nasi kami badatuih karna terbiasa masak pakai listrik, sesekali pakai kompor begitulah jadinya. Tapi apa boleh buat. Makan atau mati di tempat. hahaah

Setelah berkemas, kaki pun melaporkan kesipannya untuk meraja lela di hutan belantara (ah lebay).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun