Mohon tunggu...
Rafik Anwar
Rafik Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda Berkarya

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Tengah Pandemi COVID-19 (Sebuah Upaya Menuju Normal Baru)

22 Agustus 2021   14:50 Diperbarui: 22 Agustus 2021   14:59 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal tahun 2020, masyarakat Indonesia digemparkan dengan kemunculan suatu virus yang dikenal dengan virus corona. Virus corona ini berasal dari salah satu kot yang berada di negara China yaitu Kota Wuhan. Tidak dapat dipungkiri jika penyebaran virus ini tergolong sangat cepat bahkan sampai ke berbagai manca negara, sehingga virus ini dikenal dengan sebutan pandemi corona atau pandemi covid-19. 

Penyebaran virus corona dapat dengan cepat menyebar karena adanya kontak fisik, kelompok maupun kegiatan para masyarakat yang sedang terlaksana dan tidak menggunakan protokol kesekehatan. Oleh karena itu, untuk menghadapi penyebaran virus cvid-19, Pemerintah Indonesia menerapkan beberapa kebijakan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat Indonesia. Seperti melakukan psbb sebelumnya, melakukan lockdown terhadap semua kegiatan masyarakat, ppkm darurat saat ini yang mana dilakukan secara mendadak dikarenakan merebaknya warga yang tertular corona virus secara tiba-tiba sehingga pemerintah menerapkan ppkm dengan disertai kebijakan wajib mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi COVID-19.  

Dampak negatif dari merebaknya pandemi Covid-19 saa ini begitu terasa di berbagai negara begitupun di negara kita Indonesia, hampir di setiap provinsi mengalami banyak perubahan yang signifikan yang disebabkan oleh wabah corona virus ini. Salah satunya pada bidang perekonomian yang telah terdampak pandemi covid-1, Bahkan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati pun menyebutkan bahwa ada  empat sektor yang sangat tertekan akibat dampak wabah virus corona atau covid-19, yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi dan keuangan. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pun di prediksi akan mengalami kontraksi.

Karyawan perusahaan atau pabrik mengalami PHK dan dirumahkan sampai dengan waktu yang belum pasti kapan berakhir. Bahkan sektor wirausaha mikro pun juga ikut terkena imbas dari penyebaran wabah virus corona, yang mana hari-hari biasa berdagang ramai namun di saat pandemi cobid mengalami penurunan yang begitu signifikan, pemasukan bulanan pun ikut menurun. 

Tentunya banyak dari masyarakat sedang menunggu kepastian dari pemerintah, apakah tetap melakukan aktivitas seperti biasa seperti sedia kala atau pasrah dengan kondisi saat ini yang tidak bisa di pastika, namun kebutuhan para keluarga harus dipenuh, ketika tidak bekerja maka tidak akan bisa untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan. Sektor usahapun seperti UMKM, usaha mikro, para pedagang dan rumah makan tidak luput dari dampak pandemi covid-19, semua peraturan baik dari pemerintah pusat maupun daerah para pelaku wirausaha dengan berat hati untuk mengurangi aktivitas yang dikerjakan seperti biasanya, bahkan ada beberapa UMKM mikro yang tutup selama pandemi covid-19 dimana membuka toko atau wirausaha mikro tersebut adalah tempat usaha mereka untuk mencari nafkah bagi keluarga.

Penerapan kebijakan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia dan  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah di tetapkan sebelumnya,  yang  mengharuskan semua aktivitas warga dilakukan dari rumah masing-masing atau disebut secara daring, hal seperti ini tentunya membuat tingkat daya beli masyarakat menjadi menurun secara drastis karena mayoritas semua kegiatan pemenuhun kebutuhan hidup harus dilakukan dengan cara konvensional, terutama bagi keluarga miskin dan  rentan yang bekerja di sektor informa. Disamping itu, ketika pada saat ppkm darurat sedikit diberi kelonggaran oleh pemerintah pusat, 

hal ini dapat dijadikan suatu peluang bagi masyarakat khususnya para anak muda di luangkan untuk membuka wirausaha mikro, dari kelonggaran tersebut maka masyarakat merasa tidak terlalu tertekan dengan kebijakan yang telah di terapkan oleh pemerinta, sehingga mayarakatpun leluasa melakukan aktivitas berwirausaha dengan mematuhi protokol kesehatan dan kebijakan yang telah berlaku.

Alangkah baiknya apabila sebuah bangsa dan masyarakatnya dapa melihat semua masalah ini dengan bijak, mampu menjawab semua tantangan, dan tangguh dalam menghadapi semua ancaman yang akan datang. Ada beberapa cara yang dikira   cukup ampuh yaitu adalah menumbuhkan dan menguatkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) terutama dikalangan milineal saat ini. 

Berharap dengan menambah kuatnya pemikiran serta tindakan kewirausahaan yang semakin maju dan semakin masif, seluruh masyarakat Indonesia bisa hidup mandiri dan bertahan meskipun dalam kondisi sulit seperti saat ini. Entrepreneurship mempunyai dampak positif untuk semua  perekonomian dan masyarakat, salah satu dampak yang begitu penting dari entrepreneurship adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang sekian lama pengangguran dan mengalami PHK sebelumnya. Inovasi adalah alasan kedua yang mampu memberikan dampak positif untuk kekuatan perekonomian dan masyarakat di tengah rencana  "era norma baru"  atau yang sering disebut dengan "era new normal", 

Inovasi sangat berkaitan dengan proses menciptakan sesuatu hal yang baru dan dapat membantu individu untuk bekeja lebih efektif dan efisien kedepanya. Melalui inovasi muncul sebuah keharusan yang bisa berbentuk suatu  produk baru hingga pada sistem pendistribusianpun baru. Produk baru juga tidak harus berhubungab dengan teknologi yang begitu canggih  karena produk sederhanapun bisa menyajikan sesuatu kebaharuan, misalnya rasa baru pada produk makanan.

Seperti pendapat yang dikemukakan oleh salah satu tokoh entrepreneur nasional Dr. (HC.) Ir. Ciputra bahwa ada tiga ciri paling utama bagi seorang wirausahawan yang dapat dijadikan acuan :
1. Memiliki eye sight masa depan yang tepat nanti tajam
    Mampu melihat sebuah peluang bisnis yabg mungkin belom tentu dilihat oleh orang lain. Mampu  melihat sebuah dreams or vision for future yang menakjubkan dan mengekspresikan dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.
2. Memiliki karakter motivator dan innovator
     Mampu  menemukan dan menciptakan sebuah metode untuk menggapai semua mimpi dan visi yang begitu luar biasa ataupun  dapat diartikan bahwasanya seorang  entrepreneur harus  termotivasi bahkan terinovatif dalam mewujudkan semua cita-citanya dengan sebuah usaha dan perjuangan yang ia lakukan.
3. Siap dan bersedia taking any risks
    Seorang entrepreneur sejati adalah pemimpin, pendiri ataupun pelopor yang memiliki semangat yang begitu besar, tidak mudah menyerah ketika akan menghadapi semua tantangan bahkan resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya dan berpendirian yang teguh untuk selalu brani untuk maju kedepan tak pernah takut dengan apapun yang ia hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun