Mohon tunggu...
Rafika Meldy
Rafika Meldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN RMS Surakarta

Saat raga dibekukan, maka tulisan yang mampu terus dialirkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terpaku tapi Menetap

17 Agustus 2021   16:02 Diperbarui: 17 Agustus 2021   16:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Rafika Meldy

Aku terlahir di tanah surga

Indonesia namanya

Aku bangga menjadi bagian dari rakyatnya

Menjujung tinggi toleransi dan perbedaan

Mempunyai empati yang terus terpatri

Negeriku kaya

Anugerah Tuhan tiada tara

Sumber daya yang melimpah ruah

Seolah tak kan terhabiskan oleh masa

Namun ada yang aku sesalkan

Yaitu tentang aku yang hanya sebagai penatap

Tak bertindak sebagai pelaku perubahan

Hanya sebutanku saja  'agen perubahan'

Namun hobiku adalah rebahan

Pintarku mencari celah salah bangsa ini

Dan aku hanya terpaku menatap tanpa bertindak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun