Ahmad Davit Fatahilah 1, Alifa Alya Zahira 2, Adilla Dian Islamita 3, Rafika Khairunnisa 4, Miranda Hazrati 5
Dosen Pengampu : Muhaimin, S. Tr. Kes., M. T. dan Amilia Kartika Sari, S. Tr. Kes., M. T.
ABSTRAKÂ
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis teknik pemeriksaan radiografi femur dan genu. Metode yang dilakukan adalah melakukan simulasi pemeriksaan radiografi Femur dengan proyeksi AP (anteroposterior), lateral, dan genu dengan proyeksi AP (anteroposterior), lateral, dan skyline. mulai dari sebelum pemeriksaan, saat pemeriksaan, dan evaluasi hasil citra. hasil citra dari pemeriksaan Genu Ap, Genu Lateral, Genu Skyline, femur AP dan femur Skyline. Dengan teknik pemeriksaan yang benar seperti pemosisian, pengaturan tabung, dan parameter eksposi dalam menggunakan proyeksi AP dan Lateral. Evaluasi hasil citra yang baik juga berpengaruh dalam mengidentifikasi indikasi klinis pada pemeriksaan. Beberapa indikasi klinis umum untuk pemeriksaan ini yaitu adanya fraktur pada sendi dan patah tulang pada tulang paha.
Â
KATA KUNCI :Â Radiografi, Femur, Genu
PENDAHULUAN
Radiografi adalah salah satu Teknik pencitraan medis yang paling umum dan penting, yang menggunakan sinar-x untuk menghasilkan gambaran dari struktur tubuh internal manusia. Teknologi ini digunakan untuk mendiagnosis dan pengobatan berbagai kondisi medis, mulai dari patah tulang, hingga penyakit paru-paru, dan kanker. Radiografi menjadi andalan dalam bidang praktik medis modern, untuk membantu dokter mengevaluasi dan merawat pasien.
pemeriksaan radiografi merupakan suatu pemeriksaan diagnostik terpenting dalam bidang medis, terutama untuk menggambarkan struktur tulang dan sendi. Teknik radiografi untuk pemeriksaan Genu (knee) dan femur (tulang paha) berperan penting dalam diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi ortopedi. Dengan memanfaatkan sinar -- x untuk memvisualisasi gambaran detail dari struktur tulang dan sendi, yang dapat mendeteksi fraktur (patah tulang), dislokasi, infeksi, dan gangguan lainnya. optimal pada objek yang diperiksa sehingga akan menghasilkan diagnosa yang akurat dan informatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis teknik pemeriksaan radiografi femur dan genu. dan juga metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu simulasi pemeriksaan radiografi Femur dengan proyeksi AP (anteroposterior), lateral, dan genu dengan proyeksi AP (anteroposterior), lateral, dan skyline. mulai dari sebelum pemeriksaan, saat pemeriksaan, dan evaluasi hasil citra.
METODOLOGIÂ
ALAT DAN BAHANÂ
- Upper Extremity Phantom & Body Phantom
- Pesawat Sinar-X Radiografi
- Image Receptor (IR) / Imaging Plate (IP) size 35x35 dan 24x30
- Workstation Radiografi (Image Viewer and Analysis)
- Computed Radiography (CR) Reader
- Operator Console dilengkapi X-Ray hand switch
- Grid
- Alat bantu fiksasi
- Marker Radiografi berlabel R/L
- Apron timbal
- Kamera Dokumentasi
LANGKAH KERJA
- Lakukan identifikasi peralatan yang digunakan pada pemeriksaan radiografi femur dan genu
Sebelum Pemeriksaan.
- Lakukan persiapan ruangan radiografi dan alat melalui identifikasi kebersihan dan kerapian ruangan, suhu dibawah 25C, kesiapan Imaging Plate (IP) ukuran 35x43 dan 24x30, alat bantu fiksasi, meja pemeriksaan, pemosisian tabung dalam posisi semula/default. Gunakan grid pada ketiga pemeriksaan ini.
- Lakukan persiapan pasien dengan mengidentifikasi akurasi data pasien melalui konfirmasi Nama Lengkap, Tanggal Lahir, dan Alamat, indikasi klinis serta memberikan instruksi komunikasi kepada pasien untuk melepas benda logam di area yang akan diperiksa.
- Lakukan persiapan pasien dengan mengidentifikasi akurasi data pasien melalui konfirmasi Nama Lengkap, Tanggal Lahir, dan Alamat, indikasi klinis serta memberikan instruksi komunikasi kepada pasien untuk melepas benda logam di area yang akan diperiksa.
Saat Pemeriksaan
GENU AP
Posisi Pasien : Tempatkan pasien dalam posisi terlentang (supine) dan kaki diperpanjang sepenuhnya.
Posisi Obyek : Sejajarkan dan tengahkan kaki dan lutut ke CR dan ke garis tengah meja atau IR. Putar kaki secara internal 3 hingga 5 untuk lutut AP sejati.
Central Ray : CR tegak lurus terhadap IR.
Center Point : Ke titik 1 2 inch (1,25 cm) distal ke puncak patella.
Parameter Eksposi : kVp 65; mA 200; mAs 15,75; ms 63.
GENU LATERALÂ
Posisi Pasien : Posisi terlentang (Supine) lateral, sisi yang terkena ke bawah.
Posisi Obyek : Sesuaikan rotasi tubuh dan kaki sampai lutut berada dalam posisi lateral yang benar (epikondilus femoralis langsung ditumpangkan dan bidang patella tegak lurus terhadap bidang IR). Tekuk lutut 20 hingga 30.
Central Ray : Sudut CR 5 hingga 7 cephalad
Center Point : Ke titik 1 inci (2,5 cm) distal ke medial epikondilus.
Parameter Eksposi : kVp 65; mA 200; mAs 15,75; ms 63.
GENU SKYLINEÂ
Posisi Pasien : Tempatkan pasien dalam posisi tengkurap (prone).
Posisi Obyek : Lutut lentur perlahan 55 / dengan pengurangan fleksi hanya 20 untuk mencegah patella ditarik ke dalam alur femoropatellar, yang dapat mencegah deteksi kelainan halus dalam keselarasan.
Central Ray : Sejajarkan CR sekitar 15 hingga 20 dari sumbu panjang tungkai bawah (sendi tangensial ke femoropatellar).
Center Point : Sendi mid femoropatellar.
Parameter Eksposisi : kVp 65; mA 200; mAs 15,75; ms 63.
FEMUR APÂ
Posisi Pasien : Tempatkan pasien dalam posisi terlentang (Supine).
Posisi Obyek : Sejajarkan tulang paha ke CR dan ke garis tengah tabel atau IR. Putar kaki secara internal sekitar 5 untuk AP sejati. (Untuk tulang paha proksimal, rotasi kaki internal 15 hingga 20, seperti untuk pinggul AP). Pastikan sendi lutut disertakan pada IR.
Central Ray : Tegak lurus terhadap tulang paha dan IR.
Center Point : Midpoint pada femur.
Parameter Eksposi : kVp 70; mA 250; mAs 15,75; ms 63.
E. FEMUR LATERALÂ
Posisi Pasien : Tempatkan pasien dalam posisi terlentang (supine) lateral, dengan sisi yang terkena ke bawah.
Posisi Obyek : Melenturkan lutut yang terkena sekitar 45. Perpanjang dan dukung kaki yang tidak terpengaruh di belakang lutut yang terkena dan minta pasien memutar kembali (posterior) 15 untuk mencegah superimposisi tulang paha proksimal dan sendi pinggul. Central Ray : Tegak lurus dan diarahkan ke titik tengah IR
Center Point : Midpoint pada femur
Parameter Eksposi : kVp 70; mA 250; mAs 15,75; ms 63.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GENU AP
Hasil citraÂ
Memvisualisasikan femur distal, tibia proksimal dan fibula dengan posisi True AP. Tidak ada rotasi, femoralis Condyles tampak simetris, Patella tampak terpusat pada tulang paha. Kepadatan optimal (kecerahan) dan kontras; tidak ada gerakan dan Trabekulasi tulang yang tajam.
Indikasi Klinis
Terkait patah tulang, lesi, atau perubahan tulang untuk penyakit sendi degeneratif yang melibatkan femur distal, tibia dan fibula proksimal, patella, dan sendi lutut.
Â
Â
Â
GENU LATERAL
Hasil CitraÂ
Memvisualisasikan tampak true lateral Genu ditandai Femoropatellar dan sendi lutut terlihat membuka. Kualitas citra optimal densitas dan kontras dapat menunjukkan soft tissue dan trabecular dengan jelas.
Indikasi Klinis
Fraktur, lesi, dan celah sendi kelainan.
GENU SKYLINE
Hasil CitraÂ
Sulkus intercondylar (trochlear groove) dan patela setiap tulang paha distal harus divisualisasikan dalam profil dengan ruang sendi femoropatellar terbuka.Tidak ada rotasi lutut, dibuktikan dengan tampilan patella, kondilus femoralis anterior, dan sulkus interkondilar yang simetris. Ruang sendi femoropatellar yang terbuka.
Indikasi KlinisÂ
Subluksasi patella dan kelainan lain pada patella dan femoropatellar persendian.
Â
FEMUR AP
Hasil CItraÂ
Terlihat dua pertiga distal femur, termasuk sendi lutut, jika gambaran berfokus untuk melihat bagian distal femur.Terlihat bagian proksimal femur serta hip joint, jika gambaran berfokus pada bagian proksimal femur.Serta Trochanter terlihat lebih kecil dan tidak ada rotasi lutut.memvisualisasikan struktur anatomi Acetabulum, Femoral head, Greater trochanter, Femoral neck, Lesser trochanter, Femoral body, Lateral condyle, Tibia.Sebagian besar tulang femur dan sendi terdekat ke kondisi cedera atau yang direkomendasikan.
Indikasi Klinis
Femur bagian tengah dan distal, termasuk lutut sendi untuk mendeteksi dan mengevaluasi patah tulang dan/atau lesi tulang.
Â
Â
FEMUR LATERALÂ
Hasil CitraÂ
Memvisualisasikan struktur anatomi Femoral head, Greater trochanter, Femoral neck,Lesser trochanter, Ischial tuberosity, Femoral body.Greater trochanter superposisi dengan femur proksimal.Lesser trochanter terlihat di medial aspek femur proksimal.Permukaan anterior femoralis superposisi.Patella terlihat jelas.Ruang patellofemoral terbuka. Permukaan inferior dari condyles femoralis tidak superposisi.
Indikasi Klinis
Femur bagian tengah dan proksimal termasuk lateral pinggul untuk mendeteksi dan mengevaluasi patah tulang dan lesi tulang.
KESIMPULAN
Â
Pemeriksaan radiografi genu dan femur merupakan pemeriksaan radiografi yang menggunakan pesawat sinar-x untuk menunjukan gambaran tulang dan persendian yang berguna untuk menunjukkan kelainan, fraktur, fisura, dislokasi dan penyakit lainnya pada tulang paha dan sendi lutut. Dengan teknik pemeriksaan yang benar seperti pemosisian, pengaturan tabung, dan parameter eksposi dalam menggunakan proyeksi AP dan Lateral. Evaluasi hasil citra yang baik juga berpengaruh dalam mengidentifikasi indikasi klinis pada pemeriksaan. Beberapa indikasi klinis yang umum untuk pemeriksaan ini yaitu adanya fraktur pada sendi dan patah tulang pada tulang paha.
Â
REFERENSI
Â
[1] Afifah, S., Majidah, P. K., Nasokha, I. M. M. A., & Tr, S. (2021). Studi Literatur Teknik Pemeriksaan Radiografi Knee Joint Pada Kasus Osteoarthritis (Doctoral dissertation, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta).
[2] Bontrager, K.L. and Lampignano, J.P. (2010) Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. 7th Edition, Mosby      Elsevier, Maryland Heights, 30.
[3] Milasari, E. (2020). Teknik Pemeriksaan Radiografi Pada Kasus Fraktur Femur Proksimal (Doctoral dissertation, Universitas Widya Husada Semarang).
[4] Sukmawati, D. L., Budiyono, T., & Faik, M. (2019). Analisa Pemeriksaan Genu Joint Proyeksi Anteroposterior (Ap) Posisi Supine Dengan Variasi Penyudutan Central Ray. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia), 2(2), 111-120.
[5] Wagiarti, S., & Wiyantono, A. (2016). Pengaruh Pemeriksaan Genu Proyeksi Skyline Terhadap Gambaran Terbukanya Celah Sendi Lutut Pada Kasus Osteoarthritis. Jurnal Health Care Media, 20-26.
[6] Whitley, A.S., Jefferson, G., Holmes, K., Sloane, C., Anderson, C., & Hoadley, G.
(2015). Clark's Positioning in Radiography 13E (13th ed.). CRC Press.
[7] Yandi, D. (2021). Pengaruh Variasi Kv Terhadap Informasi Anatomi Radiografi Femur Di Instalasi Radiologi Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H