Mohon tunggu...
Rafika Febrianti
Rafika Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Gizi

Semoga bermanfaat yaa...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Simak Tanda Permasalahan Mental yang Muncul di antara Kita! Apakah Berbahaya?

24 Juli 2023   17:29 Diperbarui: 24 Juli 2023   17:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti ingin menikmati masa remaja dengan penuh kebahagiaan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masa itu akan banyak masalah yang kita hadapi. Misalnya permasalahan bullying yang sering kita dengar di berbagai kalangan. Imbas dari perilaku bullying itulah yang dapat mempengaruhi mental seseorang.

Masa remaja  merupakan  peralihan  masa  dari  anak-anak  menjadi  dewasa,  pada masa –masa tersebut anak akan banyak mengalami perubahan dalam bentuk fisik, perilaku dan  kondisi  psikologis.  Anak  mulai  tertarik  pada  lawan  jenis,  pemikiran  dan  emosional  yang  cepat berubah atau  tidak  stabil.  Mereka mulai mencari jati diri, ingin mengenali siapa diri mereka sebenarnya. Berbagai macam ungkapan emosi muncul dan mulai timbul banyak masalah baik dalam lingkugan keluarga maupun linkungan sosialnya. Cara mengontrol diri dan pemikiran yang belum stabil sering kali membuat perselihan dan pertentangan dalam pikiran mereka. Mereka  mulai  mencari  jati  diri,  ingin  mengenali  siapa  diri  mereka sebenarnya.  Perubahan  psikologis  anak  pada  saat  mulai  menginjak  dewasa  dapat  menjadi  salah  satu  faktor gangguan kesehatan mental.

 Apa itu kesehatan mental? Menurut   WHO   (World   Health   Organization),   Kesehatan   mental   adalah   kondisi   sejahtera seseorang.  Ketika  seseorang  menyadari  kemampuan  dirinya,  mampu  untuk  mengelola  stres  yang dimiliki  serta  beradaptasi  dengan  baik,  dapat  bekerja  secara  produktif,  dan  berkontribusi  untuk lingkungannya.  Kesehatan  mental  merupakan  dasar  yang  penting  bagi  seseorang  karena  kesehatan mental  akan  memengaruhi  bagaimana  seseorang  memandang  dirinya,  lingkungan,  dan  memahami lingkungan sekitar.

Akhir-akhir ini banyak berita bermunculan, kasus remaja hingga orang tua yang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata tidakan bunuh diri tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan mereka dalam melalui gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental sebagian besar dialami oleh remaja yang terjadi akibat dari perilaku bullying.

Apa yang dimaksud dengan gangguan mental? Gangguan jiwa atau penyakit mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem syaraf yang menjalankan fungsi sosial manusia, kerja dan fisik individu.

Gangguan kesehatan muncul karena berbagai hal. Salah satunya kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit atau kelainan mental, seringkali menimbulkan perlakuan yang salah terhadap penderita penyakit mental. Contohnya saja penderita penyakit mental yang diolok-olok dan dijauhi lingkungannya karna dianggap menyusahkan. Ada banyak jenis penyakit yang sulit terdeteksi melalui penampilan luar dan bukan bawaan dari lahir, schizophrenia, bipolar disorder, mania, depresi, paranoid dan lain-lain.

Sebagai remaja kita harus update tentang berbagai hal, terutama masalah gangguan mental. Jika kita peduli terhadap pengidap gangguan mental, hal itu sama dengan menyelamatkan satu nyawa. Terlebih banyak penderita gangguan mental berasal dari kalagan remaja. Di Indonesia, penderita gangguan mental biasa disebut ‘orang gila’ atau ‘sakit jiwa’, dan sering diperlakukan yang tidak menyenangkan, bahkan hingga dipasung. Padahal, penderita gangguan mental bisa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan.

Penyakit mental memiliki jenis atau tipe berbeda yang juga akan berpengaruh terhadap tingkat parahnya penyakit. Beberapa tipe penyakit sosial yang ada antara lain: Anxiety Disorder (Paranoid), Depresi, Skizofrenia, Bipolar Mood Disorder, Personality Disorder, Trauma dan kelainan makan. Penyakit sosial yang paling umum terjadi adalah Paranoid dan depresi. Terkadang ada saatnya manusia berhadapan dengan perasaan tertekan, ketakutan atau kesedihan. 

Perasaan yang terlalu kuat dari itu akan menimbulkan gejala awal depresi atau Anxiety Disorder dan hal tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan bisa juga merusak hubungan sosial dengan orang lain dan dalam kondisi yang lebih parah, seseorang dengan gejala depresi dapat berhari-hari tidak mau keluar dari kamar dan tidak mau berhubungan dengan dunia luar serta tidak peduli akan kesehatan badannya. Jenis penyakit mental lain yang lebih sedikit ditemukan adalah jenis penyakit mental yang berhubungan dengan kegilaan (psychosis) contoh dari jenis ini adalah Skizofrenia dan Bipolar mood disorder.

Banyak faktor penyebab gangguan mental, namun belum diketahui penyebab pastinya. Kondisi ini sudah jelas berkaitan dengan faktor biologis dan psikologis

Berikut faktor penyebab secara biologis :

  • Gangguan pada fungsi sel saraf di otak
  • Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus
  • Kelainan bawaan atau cedera pada otak
  • Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan
  • Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan
  • Riwayat gangguan mental pada orang tua atau keluarga
  • Penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin dan kokain, dalam jangka panjang
  • Kekurangan nutrisi

Berikut faktor penyebab secara psikologis :

  • Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual
  • Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil
  • Kurang mampu bergaul dengan orang lain
  • Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan
  • Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian

Biasanya penderita gangguan mental sulit mengendalikan emosi, pola pikir dan perilaku. Perlu diingat bahwa tanda dan gejala gangguan mental itu berbeda-beda, semua tergantung jenis gangguan mental yang diderita. Setelah mengetahui berbagai penyebab gangguan mental, mari kita bahas apa saja gejala dan tandanya!

  • Delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya
  • Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata
  • Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu
  • Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan
  • Perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Gangguan makan, misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak
  • Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur
  • Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA
  • Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan
  • Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang

Tanda dan gejala gangguan mental juga dapat dirasakan secara fisik, seperti sakit kepala, sakit punggung, dan gerd.

            Jangan khawatir apabila kamu merasakan gangguan mental!

Meskipun tidak semua jenis gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu untuk mengurangi risiko serangan gangguan mental, berikut beberapa caranya :

  • Berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi
  • Berbagi dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah
  • Berolahraga rutin, makan teratur, dan mengelola stres dengan baik
  • Menetapkan jadwal tidur dan bangun tidur yang teratur setiap harinya
  • Mengikuti latihan untuk menenangkan pikiran atau relaksasi, misalnya dengan meditasi dan yoga
  • Tidak merokok dan tidak menggunakan NAPZA
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein
  • Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter sesuai dosis dan aturan pakai
  • Memeriksakan diri ke dokter atau psikolog untuk menjalani skrining awal kesehatan mental, atau bila muncul gejala gangguan mental

            Setelah membaca artikel ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan lebih memperhatikan kesehatan mental masing-masing. Jangan lupakan kesehatan mental orang terdekat kalian, sayangi diri sendiri dan orang lain. Ciptakan hidup aman, damai, dan sehat. Apabila kamu merasakan tanda dan gejala gangguan mental, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

            Jangan abaikan orang yang menderita gangguan mental. Hal itu akan berdampak serius karena dapat menyebabkan komplikasi baik fisik, emosi, maupun perilaku.

Hindari mendiagnosis diri sendiri karena hal itu dapat memperburuk gangguan mental yang kalian rasakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun