Mohon tunggu...
rafii nurahman setiawan
rafii nurahman setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahhasiswa

saya hobi billiard dan berbincang bersama kawan

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Mariposa

17 Oktober 2024   17:01 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Review dan Ringkasan Novel Imperfect

Novel Imperfect karya Meira Anastasia adalah sebuah kisah yang sangat relevan bagi banyak orang, terutama mereka yang pernah merasa tertekan oleh standar kecantikan yang ada di masyarakat. Tokoh utama dalam novel ini, Rara, adalah seorang wanita muda yang berjuang menghadapi tekanan sosial terkait penampilan fisiknya. Berbeda dengan adiknya yang dianggap "sempurna," Rara memiliki tubuh berisi dan kulit lebih gelap, membuatnya sering merasa kurang percaya diri. Dalam lingkungan keluarga dan pekerjaan, Rara terus-menerus merasa tidak cukup baik, yang membuatnya semakin meragukan dirinya sendiri.

Di lingkungan keluarga, terutama ibunya, Rara sering mendapat komentar negatif tentang penampilannya. Lulu, adik Rara, selalu dipuji karena memiliki fisik yang dianggap ideal oleh masyarakat. Sementara itu, Rara merasa terjebak dalam perbandingan yang tak adil, membuatnya semakin tertekan dan rendah diri. Kondisi ini diperparah ketika Rara bekerja di perusahaan kosmetik, di mana rekan-rekan kerjanya yang lebih modis sering meremehkannya. Pada titik ini, Rara mulai berpikir apakah penampilannya menjadi penghalang bagi kesuksesannya, terutama ketika ia mendapat kesempatan untuk dipromosikan.

Namun, di tengah segala ketidakpastian itu, Rara memiliki Dika, kekasihnya yang mencintainya tanpa syarat. Dika adalah sosok yang selalu mendukung dan mengingatkan Rara bahwa ia berharga apa adanya. Hubungan mereka menunjukkan bahwa cinta dan dukungan dapat memberikan rasa percaya diri, meskipun Rara masih harus menjalani perjalanan emosionalnya sendiri untuk belajar mencintai dirinya sendiri.

Sepanjang novel, Rara berusaha menemukan keseimbangan antara menerima dirinya apa adanya atau mengubah penampilannya agar sesuai dengan ekspektasi orang-orang di sekitarnya. Pergulatan batin ini menyentuh pembaca, karena banyak orang yang juga mungkin pernah merasakan tekanan serupa dari lingkungan sosial. Proses Rara dalam menerima dirinya dan menyadari bahwa kecantikan tidak hanya dilihat dari penampilan fisik, tetapi juga dari penerimaan diri, adalah inti dari novel ini.

Novel Imperfect membawa pesan yang kuat tentang pentingnya mencintai diri sendiri dan tidak membiarkan standar kecantikan mendikte kebahagiaan seseorang. Meira Anastasia berhasil menyampaikan pesan ini dengan cara yang relevan dan mengena, terutama bagi mereka yang pernah merasa terjebak dalam perbandingan fisik. Cerita Rara menggambarkan dengan baik bagaimana tekanan sosial dapat mempengaruhi harga diri seseorang, tetapi pada saat yang sama, novel ini juga menunjukkan bahwa dukungan dari orang-orang terdekat dan penerimaan diri adalah kunci untuk keluar dari tekanan tersebut.

Salah satu kelebihan terbesar dari Imperfect adalah pesannya yang relevan dan emosional. Novel ini berbicara langsung kepada pembaca tentang tantangan yang dihadapi banyak orang dalam menerima diri mereka di tengah tekanan sosial yang terus-menerus. Melalui karakter Rara, pembaca dapat merasakan betapa sulitnya menghadapi ekspektasi masyarakat yang kadang-kadang terasa tak adil. Rara adalah karakter yang mudah disukai, karena dia mewakili banyak orang yang merasa kurang percaya diri karena standar kecantikan yang tidak realistis.

Selain itu, Meira Anastasia berhasil membangun dinamika antara Rara dan karakter lain dengan baik, terutama hubungannya dengan Dika. Meskipun hubungan mereka tidak menjadi fokus utama cerita, Dika digambarkan sebagai pasangan yang mendukung Rara dalam perjalanan emosionalnya. Hal ini memberikan contoh hubungan yang sehat, di mana cinta tidak tergantung pada penampilan fisik, tetapi pada penerimaan dan rasa saling mendukung.

Novel ini juga menonjol karena gaya penulisannya yang ringan namun menyentuh. Meira Anastasia mampu menyampaikan pesan penting tanpa membuat cerita terasa berat atau berlebihan. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, membuat Imperfect menjadi bacaan yang menyenangkan sekaligus reflektif. Bagi pembaca yang mencari novel dengan tema yang relevan dan inspiratif, Imperfect adalah pilihan yang tepat.

Kekurangan Novel Imperfect

Meskipun Imperfect memiliki banyak hal positif, ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki. Salah satu kekurangannya adalah pengembangan karakter yang cenderung sederhana. Beberapa karakter, seperti Lulu dan ibu Rara, digambarkan dengan terlalu satu dimensi. Lulu selalu digambarkan sebagai gambaran kecantikan ideal, sementara Rara selalu menjadi korban standar kecantikan ini. Hal ini membuat dinamika antara kedua saudara ini terasa kurang kompleks, dan konflik antara mereka menjadi agak klise.

Selain itu, perkembangan karakter Rara terasa agak terburu-buru. Proses perubahan Rara dari seseorang yang tidak percaya diri menjadi lebih menerima dirinya sendiri seharusnya memerlukan lebih banyak eksplorasi emosional. Namun, dalam novel ini, perubahan Rara terjadi cukup cepat, sehingga tidak memberikan dampak emosional yang mendalam bagi pembaca. Proses refleksi yang lebih mendalam tentang perasaan dan pertarungan batin Rara bisa membuat ceritanya lebih kuat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Imperfect adalah novel yang menawarkan pesan penting dan relevan tentang penerimaan diri di tengah tekanan sosial. Novel ini menyampaikan kisah yang menyentuh tentang perjuangan seorang wanita muda dalam menghadapi standar kecantikan yang tidak adil, dan bagaimana ia belajar untuk mencintai dirinya sendiri. Meski ada beberapa kelemahan dalam pengembangan karakter dan narasi, Imperfect tetap berhasil menyentuh hati pembaca dengan pesannya yang kuat tentang pentingnya mencintai diri sendiri dan tidak membiarkan standar kecantikan mendikte nilai kita. Novel ini menginspirasi dan relevan bagi siapa pun yang pernah merasa tidak cukup baik karena penampilan fisik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun