Biji kopi yang telah kering kemudian dikupas kulit arinya. Proses ini bisa dilakukan secara manual atau menggunakan mesin huller. Kulit ari yang terkelupas akan menghasilkan biji kopi hijau (green bean) yang siap untuk proses selanjutnya.
6. Sortasi (Sorting)
Biji kopi hijau disortir berdasarkan ukuran dan kualitas. Sortasi dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin. Biji kopi yang berkualitas rendah akan dipisahkan untuk menjaga kualitas kopi yang dihasilkan.
7. Penyangraian (Roasting)
Proses penyangraian adalah tahap penting yang menentukan cita rasa kopi. Biji kopi hijau dipanggang pada suhu tertentu hingga mencapai tingkat kematangan yang diinginkan. Penyangraian dapat dilakukan secara tradisional dengan wajan atau menggunakan mesin roasting modern. Tahap ini memerlukan keahlian khusus karena setiap jenis biji kopi memiliki karakteristik yang berbeda dan memerlukan perlakuan penyangraian yang berbeda pula.
8. Penggilingan (Grinding)
Setelah disangrai, biji kopi harus digiling untuk mendapatkan kopi bubuk. Penggilingan dilakukan sesuai dengan metode seduh yang akan digunakan, apakah untuk espresso, drip, atau French press. Penggilingan yang tepat akan mempengaruhi ekstraksi rasa kopi saat diseduh.
9. Pengemasan (Packaging)
Kopi bubuk yang telah digiling kemudian dikemas untuk menjaga kesegaran dan aroma kopi. Pengemasan dilakukan dalam kondisi kedap udara dan bisa menggunakan berbagai jenis kemasan seperti kantong aluminium foil atau kemasan vakum. Penting untuk mencantumkan informasi mengenai tanggal penyangraian dan penggilingan pada kemasan untuk memastikan kesegaran produk.
10. Penyimpanan dan Distribusi
Kopi bubuk yang telah dikemas kemudian disimpan di tempat yang sejuk dan kering sebelum didistribusikan ke pasar. Penyimpanan yang baik akan memastikan kopi tetap segar dan memiliki cita rasa yang optimal saat diseduh oleh konsumen.