Mohon tunggu...
Rafif Zaki
Rafif Zaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hallo, Saya Rafif akan menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Santan yang Bagus untuk MPASI: Mana Pilihan untuk Si Kecil?

1 Maret 2024   13:42 Diperbarui: 1 Maret 2024   13:47 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santan yang bagus untuk mpasi. MPASI santan adalah makanan pendamping ASI yang diolah dengan menggunakan santan. Santan dapat memberikan rasa gurih dan tekstur yang creamy pada MPASI, sehingga bayi lebih tertarik untuk makan. Selain itu, santan juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti lemak, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi. 

Namun, memilih santan yang tepat untuk MPASI perlu diperhatikan karena beberapa hal, seperti:

Kadar Lemak

  • Bayi membutuhkan lemak untuk perkembangan otak dan organ tubuhnya.
  • Santan mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga perlu dibatasi penggunaannya.
  • Pilih santan rendah lemak, santan kental yang sudah diencerkan dengan air, atau santan bubuk.

Alergi

  • Beberapa bayi memiliki alergi terhadap santan.
  • Jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi setelah mengonsumsi santan, hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter anak.

Usia Bayi

  • Santan dapat diperkenalkan kepada bayi usia 6 bulan ke atas.
  • Sebaiknya mulai dengan sedikit santan dan perhatikan reaksi alergi pada Si Kecil.

Jenis Santan

1. Santan Segar Buatan Sendiri

Santan yang bagus untuk mpasi. Pilihan terbaik karena terjamin kesegarannya dan bebas dari bahan pengawet.

Gunakan kelapa tua agar santan tidak terlalu kental dan lemaknya lebih sedikit.

Parut kelapa dan peras santannya dengan air hangat.

Gunakan santan kental secukupnya dan campur dengan air untuk mengencerkan.

Kelebihan Santan Segar Buatan Sendiri untuk MPASI

Lebih Sehat: Santan segar buatan sendiri tidak mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya.

Lebih Lezat: Santan segar memiliki rasa yang lebih gurih dan aroma yang lebih harum dibandingkan santan kemasan.

Lebih Higienis: Anda dapat memastikan kebersihan santan segar buatan sendiri dengan menggunakan kelapa yang segar dan peralatan yang bersih.

Lebih Hemat: Santan segar buatan sendiri biasanya lebih hemat dibandingkan santan kemasan.

Kekurangan Santan Segar Buatan Sendiri untuk MPASI

Membutuhkan Waktu dan Tenaga: Membuat santan segar membutuhkan waktu dan tenaga untuk memarut kelapa dan memeras santannya.

Tidak Tahan Lama: Santan segar tidak tahan lama dan mudah basi.

Risiko Kontaminasi: Santan segar lebih berisiko terkontaminasi bakteri dibandingkan santan kemasan.

2. Santan Instan

Pilihan praktis dan mudah digunakan.

Pilih santan instan tanpa tambahan gula, garam, atau pengawet.

Perhatikan kandungan lemak santan instan.

Gunakan santan instan secukupnya dan campur dengan air untuk mengencerkan.

Kelebihan Santan Instan

Praktis: Santan instan mudah digunakan dan tidak memerlukan waktu lama untuk diolah.

Tahan Lama: Santan instan memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan santan segar.

Tersedia dalam Berbagai Varian: Santan instan tersedia dalam berbagai varian seperti santan kental, santan cair, dan santan rendah lemak.

Harga Terjangkau: Santan instan umumnya lebih murah dibandingkan santan segar.

Kekurangan Santan Instan

Mengandung Pengawet: Santan instan biasanya mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya.

Rasa dan Aroma Kurang Kuat: Rasa dan aroma santan instan tidak sekuat santan segar.

Tekstur Lebih Encer: Tekstur santan instan umumnya lebih encer dibandingkan santan segar.

Kurang Sehat: Santan instan umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan santan segar.

3. Santan Bubuk

Pilihan praktis dan mudah disimpan.

Pilih santan bubuk tanpa tambahan gula, garam, atau pengawet.Gunakan santan bubuk secukupnya dan campur dengan air hangat.

Kelebihan Santan Bubuk

Praktis: Santan bubuk mudah digunakan dan tidak memerlukan waktu lama untuk diolah. Cukup larutkan dengan air panas dan santan siap digunakan.

Tahan Lama: Santan bubuk memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan santan segar. Santan bubuk dapat disimpan selama berbulan-bulan di tempat yang kering dan sejuk.

Ringan dan Mudah Disimpan: Santan bubuk lebih ringan dan mudah disimpan dibandingkan santan segar. Santan bubuk tidak memerlukan banyak ruang penyimpanan dan tidak mudah basi.

Tersedia dalam Berbagai Varian: Santan bubuk tersedia dalam berbagai varian seperti santan kental, santan cair, dan santan rendah lemak.

Harga Terjangkau: Santan bubuk umumnya lebih murah dibandingkan santan segar.

Kekurangan Santan Bubuk

Mengandung Pengawet: Santan bubuk biasanya mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya seperti pengental dan perasa.

Rasa dan Aroma Kurang Kuat: Rasa dan aroma santan bubuk tidak sekuat santan segar.

Tekstur Lebih Encer: Tekstur santan bubuk umumnya lebih encer dibandingkan santan segar.

Kurang Sehat: Santan bubuk umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan santan segar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun