Tanggal 12 Agustus 2023 (Kamis), pukul 07:00 WIB, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah melaksanakan program kerja penanaman 200 bibit pohon di lahan Bapak Ujang Jaeni, salah satu warga Desa Cibuntu, Kec. Wanayasa, yang telah memberikan izin atas penggunaan lahannya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Cibuntu, Aparat Desa Cibuntu, Kelompok Tani, serta 10 Mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pohon, mempertahankan resapan air Desa, serta meningkatkan potensi pemanfaatan kayu yang berasal dari lahan desa itu sendiri, membuat Desa Cibuntu lebih tangguh menghadapi musim kemarau, serta lebih sustainable dalam penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan pembakaran.
Sejak musim kemarau menerjang Desa Cibuntu, beberapa warga lokal mulai merasa resah karena surutnya sumber air gunung yang merupakan akses air utama yang digunakan oleh warga-warga Desa Cibuntu, sehingga program kerja ini cocok untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Setelah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup serta Kelompok Tani Desa Cibuntu, Mahasiswa UPI berhasil mengumpulkan sebanyak 200 bibit pohon yang akan ditanam secara bersama-sama, 100 bibit pohon jati dari DLH, dan 100 bibit pohon albasiah dari Kelompok Tani.Â
Bibit pohon yang telah dibawa ke lahan tersebut lalu ditanam oleh seluruh pihak. Dibantu oleh para ahli dari Kelompok Tani, mahasiswa diberikan arahan mengenai bagaimana cara menanam bibit pohon, dan lokasi seperti apa yang cocok digunakan untuk masing-masing bibit. Dikarenakan tidak semua bibit memiliki kemungkinan yang sama untuk tumbuh menjadi pohon yang besar, penempatan dan cara penanaman pohon sangat penting dalam meningkatkan kemungkinan keberhasilan bibit-bibit tersebut menjadi pohon.
 "Bibit pohon albasiah yang kita tanam ini InsyaAllah dapat ditebang dan digunakan kayunya setelah 4-5 tahun, dan 40 tahun untuk Bibit Pohon Jati." ujar Pak Hj. Mahmud, Ketua Kelompok Tani Desa Cibuntu. "Penanaman pohon di lahan ini juga semoga bisa meresap air untuk Desa Cibuntu, terutama saat musim kemarau." Tambah Pak Hj. Mahmud.