Mohon tunggu...
Rafif IbniTanara
Rafif IbniTanara Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Prodi Hububungan Internasional yang sangat menikmati musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implikasi The Art of War dalam Film Battleship (2012)

2 Desember 2021   05:06 Diperbarui: 2 Desember 2021   05:15 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hawaii dan USS Missouri digunakan sebagai lokasi syuting. Empat penghargaan telah diberikan untuk film ini: pemenang Teen Choice Awards 2012, tempat pertama di Internet Film Critics Society 2012, tempat kedua di BMI Film & TV Awards 2013, dan tempat ketiga di Razzie Awards 2013.

Battleship Summaries.

"Setelah menghubungi bentuk kehidupan luar bumi yang berteknologi maju, lima pesawat luar angkasa alien menembus tata surya kita dan mengganggu latihan RIMPAC 2012. 

Sekarang, armada alien menjadi ancaman utama bagi seluruh umat manusia, dan satu-satunya yang menghentikan mereka adalah kru pemberani dari kapal perusak berpeluru kendali, USS John Paul Jones, dan komandan mudanya, Letnan Alex Hopper. 

Di lepas pantai Hawaii, pertempuran sengit dan menentukan untuk Bumi akan menentukan nasib umat manusia. Bisakah kita menghentikan invasi alien habis-habisan?" (Riganas, 2012)

Alasan mengapa penulis tertarik membahas tentang "Implikasi The Art of War dalam Film Battleship" karena penulis menyukai film yang ber-genre sci-fi (science fiction), disamping alur cerita, pengambilan gambar, dan musik. Penulis juga menemukan momen momen yang dapat disorot dari film tersebut, yang dimana The Art of War disini dipakai sebagai strategi dan taktik untuk melawan kapal kapal asing tersebut.

Pengimplikasian

Momen pertama yang ingin saya soroti adalah pada 1:17:08 -- 1:27:36. Penulis memahami bahwa Kapten Nagata, Letnan Alex Hopper, dan kru bingung melacak kapal alien karena mereka memiliki teknologi yang jauh lebih maju. 

Di sinilah sinyal apa pun tidak dapat menembus penghalang yang mereka buat. Cara terakhir untuk mendapatkan sinyal kembali adalah dengan menghancurkan kapal induk asing. Karena tidak bisa menggunakan radar, Kapten Nagata memiliki cara lain untuk melacak kapal asing yaitu kontingensi atau menggunakan pergerakan air. Pergerakan tersebut didapat dari frekuensi pelampung tsunami yang menghantam ombak di sekitar Pearl Harbor. 

Data frekuensi radio dan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) diperlukan untuk menjalankan rencana agar pergerakan musuh sejalan. Namun rencana ini memiliki resiko dimana jika serangan tidak mengenai sasaran, alien akan mengetahui posisi kapal. Ketika kapa lasing berhasil dilacak, mereka melakukan serangan pertama tetapi gagal. 

Alhasil, kapal asing berhasil melacak keberadaan kapal Kapten Nagata dan Letnan Alex Hopper. Tak menyerah sampai disitu, mereka terus menganalisa pergerakan lawan menggunakan data di lini tersebut. Setelah menunggu waktu yang tepat, Kapten Nagata memberi perintah kepada kru untuk menyerang. Akibatnya, secara bersamaan serangan itu berhasil menghancurkan dua kapal asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun