Indonesia memiliki warisan budaya dan seni yang beragam, mulai dari tari, musik, lukisan, sastra, hingga seni rupa modern. Semuanya merupakan sumber daya penting yang dapat membantu sektor kreatif bangsa berkembang. Namun, pemerintah perlu terlibat aktif dalam menciptakan ekosistem kreatif yang produktif dan berkelanjutan. Melalui sejumlah undang-undang dan inisiatif yang dirancang untuk membantu seniman dan membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inovatif, pemerintah saat ini melakukan upaya yang lebih besar untuk mengendalikan ekosistem kreatif di sektor seni. Namun untuk menciptakan ekosistem kreatif yang benar-benar produktif dan berkelanjutan, pemerintah harus berperan aktif dalam mendorong dan mendampingi para seniman. Selain membuat undang-undang untuk membantu seniman, pemerintah juga diharapkan menawarkan program, infrastruktur, dan pelatihan untuk membantu seniman menjadi lebih mampu dan terampil.
1. Mendorong Infrastruktur dan Fasilitas Seni
Salah satu inisiatif asli pemerintah adalah membangun dan meningkatkan infrastruktur seni. Area publik seperti galeri, tempat acara, dan museum harus tersedia. Seniman dapat lebih mudah menampilkan karyanya kepada khalayak yang lebih luas berkat tempat-tempat ini. Sebagai wadah kolaborasi dan berbagi ide, pemerintah juga mendorong terciptanya pusat kebudayaan di setiap daerah. Pembangunan Gedung Kesenian Jakarta dan renovasi Taman Ismail Marzuki yang disulap menjadi pusat seni dan budaya yang lebih modern adalah dua contoh proyek tersebut.
2. Mendukung Pembiayaan untuk Industri Seni
Bisnis di sektor seni sering kali menghadapi kendala keuangan. Melalui hibah, program kredit berbunga rendah, dan kolaborasi dengan sektor swasta, pemerintah Indonesia bertujuan untuk menyediakan berbagai pilihan pembiayaan. Program seperti Insentif dan Bantuan Pemerintah (BIP), yang disediakan oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, dirancang untuk membantu mereka yang bekerja di sektor seni mengembangkan usahanya. Dengan bantuan finansial ini, para seniman bisa lebih berkonsentrasi pada perkembangan seninya tanpa harus khawatir dengan masalah uang.
3. Membuka Peluang Kolaborasi Internasional
Untuk membawa seni rupa Indonesia ke pasar global, pemerintah gencar mendorong kerja sama internasional. Melalui inisiatif seperti Indonesia Arts and Culture Scholarship (IACS), seniman Indonesia dapat berinteraksi dengan seniman dari negara lain, meneliti tren internasional, dan menampilkan karya seni mereka dalam skala global. Melalui kemitraan ini, pengalaman seniman lokal diperluas, dan dunia disadarkan akan kedalaman budaya Indonesia.
4. Digitalisasi dan Pengembangan Platform Online
Kemajuan teknologi menciptakan peluang baru bagi ekosistem seni rupa Indonesia. Untuk memasarkan karyanya, para seniman didorong oleh pemerintah untuk menggunakan media internet. Salah satunya adalah inisiatif 'Proudly Made in India', yang memberikan situs web kepada pelaku seni untuk menjual kreasi mereka. Tanpa terbatas pada lokasi fisik, para seniman kini dapat dengan mudah mengakses pasar dan penonton di seluruh dunia berkat keberadaan platform digital. Selain membuka lapangan kerja baru di industri kreatif, aksi ini akan membantu para seniman menjangkau khalayak yang lebih luas.
5. Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesenian memerlukan pembaharuan dan pertumbuhan sumber daya manusia yang berkesinambungan. Melalui sejumlah inisiatif pelatihan dan beasiswa, pemerintah berharap pendidikan seni lebih mudah diakses oleh semua orang. Untuk membantu guru dan siswa mengembangkan kemampuan artistik mereka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi menawarkan program pelatihan seni. Pemerintah berharap dapat melahirkan generasi seniman yang imajinatif, inventif, dan mampu bersaing dalam skala dunia melalui pendidikan berkualitas tinggi.