Mohon tunggu...
Rafif Huda
Rafif Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gaya hidup

Mahasiswa T. Informatika, FTI, UNISSULA Dosen: Dr. Ira Alia Maerani (Dosen Unissula)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

LGBT Menurut Beberapa Pandangan

4 Juni 2022   21:24 Diperbarui: 4 Juni 2022   21:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lesbian Guy Bisexual Transgender atau yang disingkat LGBT adalah istilah pada tahun 1990 yang merujuk pada sekelompok homoseksual saja, dan sekarang melingkup semua orientasi seksual dan identitas gender.

LGBT di Indonesia sendiri masih menuai pro dan kontra. Kita ambil dari segi agama dulu, dalam Agama islam LGBT sangatlah dilarang karena itu haram dan lebih buruk daripada zina, perbuatan ini melenceng dari syariat islam merusak fitrah manusia. Perbuatan keji ini berdosa besar dan sangat dibenci Allah. LGBT ini bahkan sudah ada pada zaman nabi luth yaitu kaum sodom yang akhirnya dimusnahkan Allah dengan cara diazab, batu-batu besar yang dijatuhkan dari langit dan menjungkirbalikkan kota kaum tersebut. 

Dalam pandangan pancasila ini sangat bertentangan dengan Pancasila, sila pertama, sila kedua, sila ketiga, bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 pasal 28, terutama terkait dengan masalah hak untuk membuat keturunan, membuat keluarga, karena LGBT pasti tidak akan mementingkan keluarga dan keturunan.

Dalam segi HAM, setiap warga negara berhak mendapat kebebasan, kedamaian, hak sipil, hak sosial dan budaya. Tapi pastinya sebelum pemerintah atau masyarakat mau campur tangan dalam kehidupan pribadi orang lain tolong pikirkan masalah sistemik yang ada dulu. Negara tidak boleh intervewier dalam kehidupan privasi dan orientasi seksual seseorang. Karena LGBT tidak bisa Disamakan dengan Kriminal. 

Selama itu tidak mengganggu kedamaian kita apa yang perlu dipermasalahkan?, mungkin dari pandangan kita itu berbeda, dianggap aneh tapi kenapa menjadi masalah untuk kita melihat seseorang bahagia menjalani apa yang dia mau, mereka juga manusia yang ingin hidupnya bahagia.

Terlepas dari itu semua, setuju atau tidak itu kembali kepada pemikiran diri kita masing-masing. 

(Dr.Ira Alia Maerani,M.H.(dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung, Semarang) dan Rafif Huda Aditya(Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Prodi Teknik Informatika UNISSULA, Semarang))

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun