Mohon tunggu...
Rafi Fauzan Al Baqi
Rafi Fauzan Al Baqi Mohon Tunggu... -

Alumni SDN Tunas Harapan, Bandung Alumni Ponpes Al Basyariyah, Bandung Mahasiswa S1 Jurusan Bimbingan & Konseling Islam, Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi, IAIN Sunan Ampel, Surabaya Al Faqir ila Rahmatillah, Rafza

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perjodohan Ala Asy'ariyah

6 September 2013   19:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya manusia senantiasa memiliki problematika di setiap jenjang usianya. Termasuk juga usia remaja yang menjadi masa yang cukup kompleks bagi setiap manusia. Karena di jenjang ini, manusia mengalami transisi dari usia anak menjadi dewasa. Belum selesai sampai di situ, di penghujung masa remaja ini (remaja akhir) manusia masih juga mengalami kegalauan yang menggebu-gebu terutama dalah hal pasangan hidup. Di tengah kegalauan para muda mudi yang sudah berusia dalam penantian atau pencarian pasangan hidup mereka sering kali terlontar ungkapan “Jodoh itu di tangan Tuhan.” Lantas maksudnya apa ? Berikut, adalah analogi kasus ini dengan konsep yang disajikan oleh madzhab Asy’ariyah dalam eksistensinya menjadi salah satu sekte Islam terutama dalam ranah teologi.

Baik pencarian maupun penantian termasuk dalam golongan perbuatan (‘amal), kemampuan (qudrah), dan kehendak (iradah). Sedangkan jodoh bisa dianalogikan sebagai anugrah Ilahi. Dalam hal ini, Madzhab Asy’ariyah memiliki konsep sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Asy’ari bahwa, ”Sesungguhnya manusia itu berusaha untuk melakukan suatu perbuatan. Namun terkadang yang terjadi bahwa hasil perbuatannya itu bukan seperti apa yang dikehendaki dan apa yang diusahakan. Ini berarti bahwa manusia itu tidak menciptakan perbuatannya”. Maka, menurut al Asy’ari bahwa manusia punya qudrah (kemampuan) dan iradah (kehendak) untuk berbuat, hanya saja dirinya serta hasilnya bergantung kepada takdir (ketentuan) dari Allah. Orientasi perbuatan manusia menurut al-Asy’ari ini adalah hubungan antara perbuatan manusia dengan hasilnya; keberhasilannya atau kegagalannya. Apa yang dikerjakan manusia kepastian hasilnya tidak ditentukan oleh manusia melainkan oleh ”perbuatan” (kehendak) Tuhan.

Oleh karena itu, kalimat “Jodoh ada di tangan Tuhan” bisa disimpulkan sebagai berikut :

1. Allah-lah Sang Maha Pemberi anugrah kepada makhluknya, termasuk jodoh.

2. Walaupun begitu manusia harus berusaha untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kehendak dan keinginannya.

3. Maka, dalam kata lain, jodoh itu ada di tangan kita sendiri, hanya saja Allah-lah yang merestuinya.

Wallahu a’lam . . . :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun