Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa | Writer in Progress | Copy Writer | Like Reading a Book

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan di Tengah Hujan

23 Desember 2024   18:52 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Wati tersenyum haru. "Terima kasih, Roni. Kamu adalah malaikat penolong hari ini. Semoga kebaikanmu dibalas berlipat ganda."

Roni pulang dengan perasaan bahagia yang berbeda. Sepanjang perjalanan, ia merenungkan betapa pentingnya untuk selalu siap menolong orang lain tanpa menunda-nunda. Kebaikan yang dilakukan tanpa ragu-ragu tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi penerimanya, tetapi juga bagi pelakunya.

Keesokan harinya, Roni kembali menjalani rutinitasnya. Namun, pengalaman bersama Ibu Wati meninggalkan bekas mendalam di hatinya. Setiap kali ia melihat seseorang yang membutuhkan bantuan, ia teringat betapa berartinya kebaikan yang dilakukan segera tanpa menunda.

Beberapa minggu kemudian, saat Roni sedang berjalan-jalan di taman, ia melihat seorang anak kecil yang menangis karena kehilangan ibunya. Tanpa berpikir panjang, Roni mendekati anak itu dan menenangkannya. Ia menanyakan siapa nama ibunya dan mencoba mencari di sekitar taman. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya ia menemukan ibu si anak yang juga sedang panik mencarinya.

"Oh, terima kasih banyak, Mas. Saya sangat khawatir tadi," kata ibu anak itu dengan wajah lega.

Roni hanya tersenyum. "Tidak apa-apa, Bu. Senang bisa membantu."

Pengalaman ini semakin mengukuhkan keyakinan Roni bahwa kebaikan yang tidak ditunda akan selalu membawa dampak positif, baik besar maupun kecil. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk berbuat baik dan membuat dunia ini sedikit lebih cerah.

Di lain waktu, Roni juga mulai aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya. Dia bergabung dengan komunitas yang fokus pada pemberdayaan masyarakat. Roni membantu dalam berbagai kegiatan, mulai dari mengajar anak-anak hingga membantu mendistribusikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Semangatnya dalam berbuat baik tidak pernah pudar, malah semakin berkobar.

Roni menjadi dikenal sebagai sosok yang selalu siap membantu tanpa pamrih. Teman-temannya sering kali merasa terinspirasi oleh ketulusannya. Mereka melihat bahwa kebaikan yang tidak ditunda-tunda memiliki kekuatan untuk mengubah hidup banyak orang.

Suatu hari, Roni menerima undangan dari sekolah lama Ibu Wati. Ternyata, Ibu Wati telah menceritakan kebaikan Roni kepada kepala sekolahnya, dan mereka ingin memberi penghargaan kepada Roni atas kebaikan hatinya.

"Terima kasih, Roni, atas semua kebaikan yang telah kamu lakukan. Semoga semangatmu dalam berbuat baik bisa menginspirasi banyak orang," kata kepala sekolah saat memberikan penghargaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun