Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa | Writer in Progress | Copy Writer | Like Reading a Book

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluk Kasih Ibu

22 Desember 2024   19:11 Diperbarui: 22 Desember 2024   19:11 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah sinar lembut mentari pagi,
Ada wajahmu yang selalu menanti.
Hangat senyummu bagai embun surga,
Menenangkan hati, menghapus duka.

Tanganku kecil, kau genggam erat,
Membimbing langkahku di jalan berat.
Dalam pelukanmu, dunia terdiam,
Segala resah luruh, menjadi tenang.

Ibu, cintamu seperti aliran sungai,
Mengalir lembut, tak pernah usai.
Tak ada tepi, tak ada batas,
Hanya kehangatan yang terus melintas.

Ketika malam menyelimuti jiwa,
Doamu hadir bagai bintang yang bercahaya.
Mengantar tidurku dalam damai,
Dengan kasih yang tak pernah usai.

Baca juga: Ilmu Itu Penting

Oh, Ibu, kau adalah nadiku,
Melodi cinta yang tak pernah bisu.
Selamat Hari Ibu, wahai pelitaku,
Aku mencintaimu, hingga waktu membeku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun