Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyesalan yang Menghantuiku

27 September 2024   11:39 Diperbarui: 27 September 2024   11:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah malam yang kala itu sedang hujan, sedang duduk seorang pria berusia sekitar 30 tahun yang sedang mengerjakan projek dalam pekerjaannya. Pria itu memiliki wajah yang tampan, kulit putih dan juga seorang yang sukses. Kesuksesannya ini ia hasilkan atas kerja kerasnya selama ini, ia telah merasakan pahitnya dunia pekerjaan dan betapa jahatnya dunia. Menjadi seorang yang sukses saat ini, tidak membuatnya merasa sempurna karena ada hal yang masih ada yang mengganggu pikirannya sampai kini. 

Penyesalan di masa lalu. 

Mungkin itu lah yang tengah ia rasakan saat ini, memang kesalahan kita di masa lalu tidak dapat kita hindari. Dan itu menimbulkan penyesalan di masa depan. Kesalahannya di masa lalu menghantui kehidupannya, terutama kesalahan dalam hubungannya dengan kerabat dekat dan keluarga. 

Baca juga: Ilmu Itu Penting

Dalam hidupnya, ia sering merenungi kesalahan-kesalahannya kala itu, tentang betapa buruknya ia mengambil keputusan dalam hidupnya. Hanya itu yang ia bisa lakukan sebagai bentuk ekspresi atas perasaan dan pikirannya. 

Waktu menunjukkan pukul 21:00 WIB, ia sedang mengemas barang-barang yang tidak terpakai untuk ia sumbangkan kepada beberapa teman-temannya. Tiba-tiba ia melihat sebuah arloji tua berwarna emas, ia merasa aneh karena sebelumnya tidak pernah membeli atau mendapatkan benda itu. 

(Ilustrasi arloji tua. Sumber: Photo nic/Unsplash)
(Ilustrasi arloji tua. Sumber: Photo nic/Unsplash)

"Sejak kapan gue punya jam tua kaya gini?" ucapnya sambil kebingungan.

Baca juga: Mengejar Cahaya

Ketika ia memperhatikan jarum jam itu, tiba-tiba berputar dengan cepat dan ia merasa kebingungan. Sesaat muncul cahaya kilatan putih yang menyilaukan matanya dan ia langsung tak sadarkan diri. dug. 

Beberapa saat kemudian ia sadarkan diri dalam keadaan bingung dan ia masih memegang arloji tua itu. Ia masih memikirkan apa yang baru saja terjadi. 

"Apa yang terjadi barusan, ya?" ucapnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun