Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Sungai Desa ke Podium Dunia: Perjalanan Emas Kevin

4 Juni 2024   14:32 Diperbarui: 4 Juni 2024   14:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu ketika, ada lomba renang antar desa yang diselenggarakan di kota terdekat. Kevin sangat ingin ikut, tapi ia tidak memiliki biaya untuk transportasi dan pendaftaran. Mengetahui hal ini, Pak Arman mengumpulkan sumbangan dari tetangga-tetangga yang akhirnya terkumpul cukup untuk keberangkatan Kevin.

Pada hari perlombaan, Kevin merasa gugup melihat kolam renang besar dan para pesaing yang sudah berpengalaman. Namun, ia mengingat semua ajaran Pak Arman dan fokus pada lintasan di depannya. Ketika peluit tanda dimulai dibunyikan, Kevin melesat seperti ikan di air. Semua teknik dan latihan yang selama ini ia jalani terasa mengalir dengan sempurna.

Kevin berhasil finis di urutan pertama. Semua penonton bersorak riang. Air mata bahagia mengalir di pipinya saat ia berdiri di podium, menerima medali pertamanya. Ia melihat Pak Arman di antara penonton, tersenyum bangga.

Kemenangan itu membuka banyak pintu bagi Kevin. Ia mendapatkan beasiswa untuk berlatih di pusat pelatihan renang di kota. Keluarganya sangat bangga dan mendukung penuh kepergiannya. Di sana, Kevin berlatih dengan fasilitas lengkap dan pelatih profesional. Ia tidak pernah melupakan akar dan bagaimana ia memulai semuanya dari sungai kecil di desanya.

Selama bertahun-tahun, Kevin terus berprestasi di berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional. Ia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di desanya dan di seluruh negeri. Kevin selalu berbicara tentang pentingnya memiliki mimpi dan bekerja keras untuk mencapainya, tidak peduli seberapa besar rintangan yang ada.

Pada Olimpiade pertama yang ia ikuti, Kevin berhasil meraih medali emas. Saat berdiri di podium tertinggi, ia mengingat semua perjuangannya, dukungan keluarganya, dan terutama, bimbingan dari Pak Arman. Dengan bangga, ia mengangkat medali emasnya, mengetahui bahwa segala keterbatasan yang ia hadapi tidak pernah mampu menghentikan mimpinya.

Ketika kembali ke desanya, Kevin disambut sebagai pahlawan. Ia memberikan sebagian dari hadiah yang ia terima untuk membangun fasilitas olahraga di desa, agar anak-anak lain memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih mimpi mereka. Kevin percaya bahwa dengan semangat dan dukungan, setiap anak bisa mencapai bintang, tak peduli dari mana mereka berasal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun