Langit sore berwarna jingga keemasan saat aku melangkah keluar dari gerbang sekolah. Di taman kecil di seberang jalan, Rani melambaikan tangannya dengan semangat. Senyumnya yang lebar selalu berhasil mencerahkan harimu. Aku berlari menyeberang jalan dan bergabung dengannya di bawah pohon rindang.
Rani adalah sahabatku sejak kecil. Kami tumbuh bersama, bermain bersama, dan berbagi segalanya. Dia adalah orang yang paling aku percaya dan selalu ada untukku.
"Bagaimana harimu?" tanya Rani sambil membuka kotak bekalnya.
"Seperti biasa," jawabku sambil mengeluarkan buku dari tas. "Banyak tugas."
"Sama," keluh Rani. "Aku hampir tidak punya waktu untuk membaca novel baruku."
Kami berdua adalah kutu buku. Kami sering menghabiskan waktu di perpustakaan, membaca buku favorit kami dan bertukar cerita.
"Aku punya novel baru yang ingin aku rekomendasikan untukmu," kata Rani. "Judulnya 'Sahabat yang Tak Tergantikan'."
"Ah, menarik sekali," ujarku. "Cerita tentang apa?"
"Tentang dua sahabat yang selalu bersama sejak kecil," jelas Rani. "Melalui berbagai rintangan dan petualangan, mereka selalu ada untuk satu sama lain."
"Kedengarannya seperti cerita yang bagus," kataku. "Aku ingin membacanya."
"Aku sudah meminjamnya dari perpustakaan," kata Rani. "Nanti aku bawakan untukmu."