Mohon tunggu...
Rafifah Hasna Utami
Rafifah Hasna Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Jaya

Mahasiswa aktif, jurusan Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Meningkatkan Toleransi Antar Budaya

26 Juni 2023   13:10 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya merupakan suatu hal yang begitu melekat pada kebiasaan masyarakat di suatu daerah. Adanya budaya di suatu daerah bisa menjadi ciri khas bagi daerah  dan masyarakat itu sendiri. Kata budaya berasal dari bahasa sanskerta, yaitu “budhayah” yang memiliki arti budi atau akal, dan dalam bahasa inggris budaya disebut sebagai culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colore yang artinya mengelola atau mengerjakan. Budhayah memiliki arti budi atau akal karena budaya sangat berkaitan erat dengan budi dan akal setiap manusia, budaya dapat membentuk pola hidup dan gaya hidup suatu masyarakat yang kemudian nantinya bisa diturunkan ke generasi-generasi selanjutnya (Azizah, 2021). Tidak jarang juga sekelompok orang yang berpendapat bahwa budaya disebut sebagai sesuatu yang bisa diwariskan secara genetis. Pengertian budaya sendiri menurut para ahli sebagai mana yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara adalah zaman dan alam merupakan dua pengaruh kuat dari hasil perjuangan manusia yang merupakan buah budi dari manusia (liputan6.com, 2019).

Budaya di berbagai daerah bahkan di berbagai belahan dunia tentunya tidak sama, setiap daerah tentu memiliki budaya tersendiri sebagai ciri khas dari suatu daerah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki begitu banyak keanekaragaman budaya, bahkan Indonesia pun juga dikatakan memiliki suku bangsa dan etnis terbanyak di dunia. Berdasarkan (Hasbullah, 2000) BPS telah melakukan survey pada tahun 2010 mengenai total keragaman etnis di Indonesia, yakni suku jawa sebesar 41,71%, Melayu 3,45%, Madura 3,37%, Batak 3,02%, Minangkabau 2,72%, Betawi 2,51%, Bugis 2,495, Banten 2,05%, Banjar 1,74%, Bali 1,51%, Sasak 1,3%, Makassar 0,90%, Cirebpn 0,94%, dan Tionghoa 0,86%, dari keseluruhan total etnis di Indonesia ini dapat disimpulkan bahwa suku jawa lah yang menempati peringkat pertama (Paramita & Sari, 2016).

Terdapat berbagai macam keberagaman budaya di Indonesia seperti rumah adat, upacara adat, pakaian tradisional, tarian adat, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, dan makanan khas (CNN Indonesia, 2021). Hal-hal yang disebutkan itulah yang menjadi ciri khas dan menjadi pembeda antar daerah. Adanya keberagaman budaya di berbagai daerah di Indonesia ini juga dapat mengakibatkan konflik yang cukup besar bahkan bisa sampai memecah belah dua budaya. Contoh kasus antaretnis yang terjadi di Indonesia adalah konflik antaretnis yang terjadi di Ambon, Poso, dan Sampit (Paramita & Sari, 2016). Kasus sampit yang terjadi antaretnis Dayak dan Madura terjadi pada tahun 2001, kasus ini cukup geger dan konflik yang terjadi juga cukup besar (Susanto & Kumala, 2019).

Perpecahan budaya yang terjadi tentunya disebabkan oleh beberapa akibat, (Ulfa, 2021) telah menyebutkan beberapa penyebab terjadinya perpecahan antar budaya, yaitu :

  • Adanya perbedaan pandangan antarkelompok, baik perbedaan tujuan maupun perbedaan dalam cara melakukan sesuatu.
  • Tidak berfungsinya norma sosial yang mana merupakan alat pencapai suatu tujuan.
  • Kebingungan bagi masyarakat dikarenakan adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat.
  • Kurang tegasnya sanksi untuk para pelanggar norma.
  • Norma yang berlaku di suatu daerah tidak lagi menjadi acuan masyarakat dalam melakukan suatu hal atau terdapat perilaku menyimpang.
  • Adanya proses disosiatif, yaitu sebuah proses yang mengarah pada suatu konflik dan tindakan kontroversial.

Diluar dari yang disebutkan diatas, terdapat juga penyebab lain dari terjadinya perpecahan antar budaya seperti kesenjangan ekonomi, perbedaan keyakinan atau agama, perbedaan orientasi pada nilai budaya, stereotip yang buruk atau jelek terhadap etnis tertentu, dll (kemdikbud, n.d.). Setiap ada penyebab, tentu saja ada akibat yang di hasilkan. Dari perpecahan yang terjadi antar etnis tentu saja dapat berpengaruh bagi individu terutama untuk psikis individu. Mereka yang menyaksikan langsung perpecahan yang terjadi dapat merubah pribadinya seperti menjadi pendiam, takut melihat orang lain, agresif, dan pemarah.

Guna untuk mengurangi dan meminimalisir perpecahan yang terjadi antar budaya, kita dapat melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah kita perlu meningkatkan toleransi dalam diri masing-masing untuk menerima perbedaan budaya yang ada disekitar kita. Lalu, apa itu toleransi? Toleransi merupakan sikap dimana kita bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada disekitar kita (Ubaid, 2019). Toleransi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menghindari perpecahan, jika kita mampu menerapkan dan membangun sikap toleransi maka kita akan hidup dengan tentram dan damai tanpa keributan di sekitar kita. Cara menumbuhkan sikap toleransi pun cukup mudah, yaitu dengan cara :

  • Saling menghormati satu sama lain tanpa memandang darimana orang tersebut berasal.
  • Tidak mudah termakan oleh hoax-hoax mengenai suatu budaya.
  • Tidak membicarakan keburukan dari budaya tertentu.
  • Mampu menerima orang lain yang berbeda budaya.
  • Tidak mendiskriminasi ataupun membedakan budaya-budaya lain.

Kita harus mampu menyadari bahwa kita tinggal di Indonesia yang mana memiliki keberagaman budaya di dalamnya, kita harus mampu menerima perbedaan budaya yang terdapat di sekitar kita. Adaptasi di suatu tempat yang baru juga penting agar kita dapat terbiasa dengan budaya di daerah yang sedang kita tempati, bahkan kita juga bisa belajar menumbuhkan sikap toleransi sembari mempelajari budaya di daerah tertentu. Dengan begitu kita akan lebih mengerti dan lebih memahami mengenai perbedaan budaya yang ada di sekitar kita, dan tentunya kita juga bisa memiliki rasa menghargai yang lebih tinggi terhadap budaya setempat.  Memiliki sikap toleransi tidak hanya menguntungkan untuk lingkungan disekitar kita, namun juga bisa menguntungkan dan memberikan banyak manfaat untuk diri sendiri. Kita jadi bisa lebih menghargai segala perbedaan yang kita jumpai dan dengan itu juga kita bisa menumbuhkan rasa aman dan tenang dalam diri kita. Maka dari itu, mulai sekarang kita harus bisa membiasakan diri untuk menerapkan sikap toleransi dimanapun kita berada.

REFERENCES

Azizah, L. (2021). Pengertian Budaya: Ciri-ciri, Fungsi, Unsur, dan Contohnya. Gramedia.Com. https://www.gramedia.com/literasi/budaya/

CNN Indonesia. (2021). Mengenal 7 Wujud Keragaman Budaya Indonesia dan Contohnya. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210222140901-31-609361/mengenal-7-wujud-keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya

kemdikbud. (n.d.). Sebab - Sebab Konflik Antar Suku Bangsa. M-Edukasi.Kemdikbud.Go.Id. https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201638/materi1.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun