Mohon tunggu...
Rafif Naji
Rafif Naji Mohon Tunggu... Programmer - magang

hobi saya beladiri saya suka mancing cita cita saya ingin ke jepang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Sabut Kelapa Sebagai Pupuk untuk Membantu Kehidupan

21 Desember 2024   19:49 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sabut kelapa sebagai pupuk

Banyak petani hortikultura yang menggunakan sabut kelapa untuk berbagai tujuan, mulai dari tanaman sayuran, buah-buahan, hingga tanaman hias. Selain digunakan sebagai mulsa atau media tanam, sabut kelapa juga bermanfaat dalam pembuatan pot atau wadah tanaman.

Sabut kelapa yang dipadatkan bisa dijadikan pot alami yang ramah lingkungan. Pot sabut kelapa sangat ringan, mudah dibentuk, dan memiliki daya tahan yang cukup lama. Pot ini memungkinkan akar tanaman untuk bernapas dengan baik karena sifat porositasnya yang tinggi, serta menjaga kelembapan tanah secara optimal.

5. Peningkatan Struktur Tanah

Sabut kelapa mengandung lignin, sejenis senyawa yang dapat memperbaiki struktur tanah seiring berjalannya waktu. Lignin ini membantu meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan memperbaiki drainase tanah, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik.

Kesimpulan

sabut kelapa merupakan bahan alami yang sangat bermanfaat sebagai pupuk dan bahan pendukung dalam pertanian. Dengan proses pengolahan yang tepat, sabut kelapa dapat diubah menjadi kompos yang kaya akan unsur hara penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang mendukung pertumbuhan tanaman. 

Selain itu, sabut kelapa juga berfungsi sebagai mulsa yang efektif dalam menjaga kelembapan tanah, mengurangi gulma, dan memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi, serta mendukung pertumbuhan akar yang sehat. Selain itu jika Anda ingin mengetahui tentang sabut kelapa untuk pupuk Anda bisa klik tautann ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun