Mohon tunggu...
Rafie Waldan Valerie
Rafie Waldan Valerie Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro

Saya adalah orang yang suka menulis serta berpendapat melalui platform sosial media saya menyukai topik pembahasan tentang sains dan hal-hal yang sedang trend

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potret Baju Adat Presiden Jokowi saat Upacara HUT RI ke-79, KIra-kira dari Daerah Mana?

23 Agustus 2024   12:20 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:40 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penuh semangat dan kebanggaan. Beberapa tahun terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah keunikan pada perayaan tersebut dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Pada HUT RI ke-79, masyarakat kembali heboh dengan busana adat pilihan Presiden Jokowi. Kira-kira baju adat apa yang dipakai Presiden Jokowi saat memimpin Upacara di IKN? Pesan apa yang ingin disampaikan Presiden Jokowi melalui baju adat tersebut? Simak kisah dibaliknya.

Sejarah dan Tradisi Baju Adat dalam Upacara HUT RI

Tradisi mengenakan pakaian adat pada upacara nasional sebenarnya sudah ada sejak lama, namun Presiden Jokowi memberikan warna baru pada tradisi tersebut dengan konsisten mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia setiap tahunnya. Sejak menjadi presiden pada tahun 2014, Jokowi kerap tampil dengan kostum tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Pilihan pakaian adat ini tidak hanya menampilkan keindahan warisan budaya nusantara, namun juga menyampaikan pesan simbolis tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Jokowi  mengenakan berbagai jenis pakaian adat, antara lain pakaian adat Bali pada peringatan 74 tahun berdirinya Republik Indonesia, pakaian adat Badui pada peringatan 75 tahun berdirinya Republik Indonesia, dan Pakaian adat Ramtorogun. Pakaian adat selalu menarik perhatian dalam dan luar negeri karena mencerminkan keindahan dan keunikan budaya Indonesia yang sangat beragam.

Deskripsi Baju Adat yang Dikenakan pada HUT RI ke-79

Pada upacara HUT RI ke-79, Presiden Jokowi mengenakan baju adat yang kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, beliau memilih baju adat Kustin dari Kutai, Kalimantan Timur. Pakaian Kustin menandakan kasta tertinggi di Kutai Kartanegara. Kustin juga memiliki arti 'kebesaran'. Pakaian ini biasanya dipakai dalam upacara-upacara penting, termasuk Erau, sebuah perayaan besar dan megah yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. "Kerajaan Kutai Kartanegara di provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, sekaligus awal mulanya Nusantara Indonesia.

Baju adat Kustin yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki pasmen di bagian leher, ujung lengan, dan dada. Namun, pasmen yang diberikan memiliki corak yang berbeda dengan baju adat Kustin bagi perempuan. Atasan ini dipadukan dengan celana panjang hitam. Untuk menambah kegagahan, di bagian luar celana dililitkan dodot rambut, yaitu kain panjang yang ujungnya diberi hiasan rumbai warna keemasan. Dodot rambut di bagian depan memiliki panjang sebatas lutut, sementara di bagian belakang bisa mencapai tumit.

Sejarah dan Makna Baju Kustin

Pakaian Kustin aslinya merupakan jenis pakaian adat Kalimantan Selatan khususnya suku Banjar. Pakaian ini memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan budaya dan tradisi masyarakat Banjar. Baju Kustin merupakan bagian dari pakaian adat Banjar dan biasanya dikenakan pada saat upacara adat dan acara penting seperti pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, dan acara adat lainnya.

Nama ``Kustin'' berasal dari kata Banjar ``kust'' yang berarti pakaian. Pakaian Kustin pernah dikenakan oleh para bangsawan dan keluarga kerajaan Banjar sebagai simbol status sosial yang tinggi. Penggunaan pakaian ini melambangkan kemewahan dan kehormatan, karena bahan dan ornamen yang digunakan biasanya terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan memiliki sulaman yang rumit dan indah. Pakaian Kustin mempunyai makna mendalam dalam budaya Banjar. Umumnya baju ini melambangkan, kehormatan dan kekayaan budaya Banjar. Penggunaan pakaian Kustin dalam upacara adat merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun.

Respon Media Nasional dan Internasional

Pemilihan pakaian Kustin sebagai pakaian resmi Presiden Jokowi dalam upacara kenegaraan memperingati HUT RI ke-79 di IKN mendapat sambutan hangat dari media nasional dan internasional. Media dalam negeri memuji keunikan dan keindahan Baju Kustin, sekaligus menyoroti asal-usul dan makna filosofisnya, serta Upaya Presiden Jokowi dalam mengangkat dan mempromosikan budaya lokal Indonesia. Artikel-artikel khusus bahkan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan filosofi di balik pakaian adat ini.

Di beberapa media internasional, melihat pemilihan Baju Kustin sebagai bukti penghargaan dan kebanggaan Indonesia terhadap warisan budayanya. Mereka memuji Jokowi sebagai pemimpin yang menggunakan simbol-simbol budaya untuk memperkuat identitas nasional.  Pemilihan Baju Kustin juga dikaitkan dengan tren global yang semakin mengakui pentingnya pelestarian budaya lokal di era globalisasi.  Media asing memuji Jokowi karena menggunakan platform kenegaraan untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke seluruh dunia, langkah strategis yang memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa.

Kesimpulan

Pemilihan Baju Kustin oleh Presiden Joko Widodo dalam upacara peringatan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya menjadi pusat perhatian nasional tetapi juga internasional. Tindakan ini menunjukkan komitmen Presiden Jokowi dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya suku Banjar dari Kalimantan Selatan. Baju Kustin, yang melambangkan kehormatan dan kemewahan, dipilih sebagai simbol kuat dari persatuan dalam keberagaman.

Langkah ini juga dianggap sebagai penghormatan terhadap tradisi dan warisan leluhur bangsa Indonesia. Respon positif dari masyarakat dan media, baik nasional maupun internasional, menunjukkan bahwa tindakan ini tidak hanya dihargai tetapi juga dianggap sebagai strategi cerdas dalam memperkuat identitas nasional Indonesia di mata dunia. Dengan terus menonjolkan budaya lokal dalam momen-momen penting kenegaraan, Presiden Jokowi berhasil memperlihatkan bagaimana keberagaman budaya dapat menjadi sumber kebanggaan dan alat untuk mempererat persatuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun