Mohon tunggu...
Ekmal Rafi
Ekmal Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ahli di bidang seputar kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Promosi Kesehatan SeHATI (Sejahterakan Hidup Aman Tanpa Infeksi TBC) Melalui Short Movie TBC "Kesempatan Kedua"

2 November 2024   07:11 Diperbarui: 2 November 2024   08:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, 1 November 2024 –

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan sebuah kebijakan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi yang dinamakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program utama kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini adalah memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil SKS di luar prodi dan perguruan tinggi. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar prodi, antara lain: 1) membangun desa, 2) magang/ praktik kerja, 3) asistensi mengajar di satuan pendidikan, 4) penelitian/ riset, 5) studi/ proyek independen, 6) kegiatan wirausaha, 7) proyek kemanusiaan, dan 8) pertukaran pelajar (Ditjen Dikti Kemendikbud RI, 2020).

Dengan adanya program MBKM ini, Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) berkomitmen terus membekali mahasiswanya dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kurikulum nasional, universitas, dan jurusan/ prodi. Profil lulusan MIRACLE (manager, innovator, researcher, apprenticer, communitarian, leader, dan educator) akan tercapai dengan 8 standar kompetensi yang ditetapkan, yaitu 1) analysis and assessment, 2) policy development and program planning, 3) communication skill), 4) cultural competency/ local wisdom, 5) community dimensions of practice, 6) basic public health sciences, 7) financial planning and management, dan 8) leadership and systems thinking/ total system (Budiono et al., 2020). Sebelum dan saat pandemi COVID-19, Prodi Kesehatan Masyarakat telah mengembangkan beberapa praktik baik dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, baik daring maupun luring, dan di lapangan yang membantu mengembangkan problem solving di institusi, desa/ kelurahan, dan sekolah mitra yang berbasis bukti. Salah satunya dengan adanya program SKM Penggerak untuk memfasilitasi praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa, baik di tingkat institusi maupun komunitas di desa/ kelurahan dan sekolah.

Program PKL MBKM SKM Penggerak 2024 UNNES ini dilaksanakan selama 112 hari di tiga lokus berbeda, yaitu Institusi, Sekolah, dan Komunitas. Mahasiswa PKL diharapkan dapat melaksanakan 11 alur pemecahan masalah, termasuk analisis situasi, identifikasi dan prioritas masalah kesehatan, identifikasi dan prioritas penyebab masalah kesehatan, identifikasi dan prioritas pemecahan masalah kesehatan, penyusunan PoA intervensi, pelaksanaan intervensi, serta monitoring dan evaluasi intervensi advokasi.

Program PKL MBKM SKM Penggerak ini berjalan di 3 lokus yaitu lokus Institusi, Masyarakat, dan Komunitas. Salah satu kelompok PKL SKM Penggerak UNNES 2024 ada yang berlokasi di Kabupaten Tegal. Di Kabupaten Tegal ini mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak Unnes ini mengambil lokus institusi di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Tema yang diambil dalam pelaksanaan PKL yaitu Tuberkulosis setelah melalui 11 alur pemecahan masalah tentunya.

Permasalahan tuberculosis di Kabupaten Tegal semakin tinggi tiap tahunnya. Bahkan menempati urutan pertama di Jawa Tengah. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit tuberkulosis ini. Stigma buruk masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis ini juga menjadi salah satu faktor pendukung tingginya angka tuberculosis di Kabupaten Tegal.

Dari adanya permasalahan kesehatan tersebut mahasiswa PKL SKM Penggerak berkoordinasi serta melakukan diskusi dengan tim Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dalam menagani solusi yang dapat diberikan bagi permasalahan ini dalam upaya pencegahan tuberculosis di Kabupaten Tegal. Dari hasil diskusi tersebut munculah output program berupa media short movie yang berisi mengenai pencegahan tuberculosis.

Salah satu mahasiswa PKL SKM Penggerak 2024 ini berhasil membuat serta melaksanakan intervensi berupa program Promosi Kesehatan SeHATI (Sejahterakan Hidup Aman Tanpa Infeksi TBC) Melalui Short Movie "Kesempatan Kedua". Program ini tidak hanya berfokus pada penyuluhan dan edukasi, tetapi juga berupaya mengubah persepsi masyarakat mengenai TBC dan mengurangi stigma yang seringkali menyertai penyakit ini.

Short movie yang berjudul "Kesempatan Kedua" ini menceritakan perjalanan seorang penderita TBC, mulai dari awal bagaimana dia bisa tertular penyakitnya, lalu pencegahan, pengobatan, gejala, hingga stigma yang seringkali dihadapi oleh penderita TBC. Melalui cerita yang menarik dan informatif, short movie ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini. Program short movie ini disebarkan melalui platform sosial media instagram dan youtube Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal juga tersorot dalam short movie ini. Beliau memberikan pengantar kondisi Tuberkulosis di Kabupaten Tegal lalu pencegahan, gejala, serta memberikan wejangan agar tidak malu memeriksakan diri ke Fasilitas Layanan Kesehatan terdekat apabila menemukan gejala TBC di dalam diri individu tersebut khususnya masyarakat Kabupaten Tegal. Short movie yang berdurasi 11 menit tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dalam mencegah serta menanggulangi penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Tegal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun