Mohon tunggu...
Rafi Dwi Ananta
Rafi Dwi Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik - UIN Jakarta

Suka mempelajari hal baru dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Tingkat Globalisasi Ekonomi Singapura dan Indonesia

15 Juli 2024   19:51 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:51 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.utkarsheducation.com/2023/07/globalization-meaning-definition-india.html

Menurut O’Neil, Globalisasi merupakan suatu sistem yang mana seluruh masyarakat kini terhubung langsung dengan urusan global. Dengan demikian globalisasi mewakili perubahan dalam organisasi dan interkoneksi manusia. Dalam konteks globalisasi ekonomi Institusi dan Rezim tertentu merupakan sebagai komponen penting dalam Globalisasi Ekonomi, contohnya itu sistem Bretton Woods yang merupakan rezim ekonomi global yang dibentuk pada tahun 1944 untuk mengelola hubungan ekonomi internasional. Kemudian dari sistem Bretton Woods ini muncul 3 Institusi yaitu: IMF, Bank Dunia, dan GATT  yang kemudian digantikan oleh WTO. Ketiga Institusi ini mempunyai perannya masing-masing dan tujuan inti ketiga lembaga ini adalah untuk memperluas dan mengelola hubungan ekonomi antar negara. Kemudian Selama 70 tahun an terakhir, organisasi-organisasi ini telah menjadi pusat rezim ekonomi liberal global. Sistem Bretton Woods juga membantu memfasilitasi kebijakan Konsensus Washington, yang menekankan pengurangan kendali negara atas pasar melalui privatisasi, deregulasi, perdagangan, dan liberalisasi keuangan. Dampak dari munculnya sistem Bretton Woods dan Konsensus Washington ini yaitu: Globalisasi perdagangan internasional, Pengalihdayaan para tenaga kerja secara global, dan terjadinya integrasi pasar modal pasar keuangan di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi juga dikaitkan dengan munculnya sejumlah perusahaan multinasional yang mendominasi pasar global. Dibantu oleh pasar yang lebih terbuka dan pengurangan biaya transportasi, perusahaan-perusahaan besar dapat memperoleh keuntungan yang menyaingi PDB banyak negara. Perkembangan ekonomi ini diperkuat dengan meluasnya komunikasi global.

Para pihak optimis memandang globalisasi sebagai sebuah tren liberalisasi yang positif, sebuah pembagian kerja dan perdagangan global yang mengangkat banyak orang keluar dari kemiskinan dan menghasilkan kemakmuran yang lebih besar dengan memungkinkan lebih banyak orang menjadi bagian dari pasar barang dan tenaga kerja internasional.  

Kemudian dalam konteks Globalisasi Ekonomi kali ini saya ingin mencoba melihat Perbandingan Antara Tingkat Globalisasi Ekonomi Negara Singapura dengan Indonesia. Dari beberapa indeks atau tolak ukur, beserta data terkait Indonesia dan Singapura:

1. Perdagangan Internasional
Indonesia: 

- Nilai ekspor barang dan jasa: berdasarkan data dari world bank, sekitar USD 220 miliar (2022).
- Nilai impor barang dan jasa: berdasarkan data dari world bank, sekitar USD 200 miliar (2022).


Singapura:

- Nilai ekspor barang dan jasa: berdasarkan data dari world bank, sekitar USD 710,0 miliar (2022).
- Nilai impor barang dan jasa: berdasarkan data dari world bank, sekitar USD 655,4 miliar (2022).

2. Investasi Asing Langsung (FDI)
Indonesia:

- Penerimaan FDI: berdasarkan data dari UNCTAD, sekitar USD 21,96 miliar (quartal ke-1, 2024).
- Posisi global dalam FDI inflows: Menengah di antara negara-negara berkembang.

Singapura:

- Penerimaan FDI: berdasarkan data dari UNCTAD, sekitar USD 141,21 miliar (=quartal ke-1 2023).
- Posisi global dalam FDI inflows: Salah satu penerima FDI terbesar di dunia.

3. Keterbukaan Ekonomi
Indonesia:

- Rasio perdagangan terhadap PDB: berdasarkan data dari worldbank, sekitar 35.06 (2023).
- Indeks Globalisasi KOF: berdasarkan data dari KOF Globalization, sekitar 59.93 (2020).

Singapura:

- Rasio perdagangan terhadap PDB: berdasarkan data dari worldbank, sekitar 179.43. (2023).
- Indeks Globalisasi KOF: berdasarkan data dari KOF Globalization: sekitar 80.32 (2020).

4. Inovasi Teknologi

Indonesia:
- Indeks Inovasi Global: Berdasarkan data dari Global Innovation Indeks, Peringkat ke-61 dari 152 negara dunia (2023).

Singapura:

- Indeks Inovasi Global: Berdasarkan data dari Global Innovation Indeks, Peringkat ke-5 dari 152 negara dunia (2023).

5. Indeks Persepsi Korupsi
Indonesia:
  - Indeks Persepsi Korupsi: Berdasarkan data dari Transparency International, Sebesar 34 poin dan menduduki posisi urutan ke-115 dari 180 negara (2023).

Singapura:
  - Indeks Persepsi Korupsi: Berdasarkan data dari Transparency International, Sebesar 83 poin dan menduduki posisi urutan ke-5 dari 180 negara (2023).

7. Urbanisasi dan Kualitas Hidup
Indonesia:
- Tingkat urbanisasi: World Bank mencatat sekitar 56% (2022).
- Indeks Pembangunan Manusia (HDI): Berdasarkan data dari UNDP sekitar 0.71 (2022).

Singapura:
- Tingkat urbanisasi: World Bank mencatat sekitar 100% (2022).
- Indeks Pembangunan Manusia (HDI): Berdasarkan data dari UNDP sekitar 0.95 (2022).

Kesimpulan:

Dalam konteks Globalisasi Ekonomi terkait perbandingan antara negara Singapura dengan Indonesia berdasarkan beberapa tolak ukur di atas, terlihat jelas bahwa Singapura memiliki keunggulan signifikan dalam hal perdagangan internasional, investasi asing, keterbukaan ekonomi, infrastruktur, inovasi teknologi, indeks persepsi korupsi, tingkat urbanisasi, dan indeks pembangunan manusia. Kemudian meskipun Indonesia tertinggal jauh oleh Singapura dalam hal ini, akan tetapi melihat Indonesia ini memiliki potensi besar kedepannya, serta masih perlu banyak memperbaiki beberapa aspek untuk meningkatkan tingkat Globalisasi Ekonomi seperti infrastruktur, regulasi, pendidikan, dan inovasi untuk mencapai tingkat globalisasi ekonomi yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun